Senin 24 Jun 2013 12:44 WIB

Cemas Suami Impoten? Waspadai Gejala Ini

Stress
Stress

REPUBLIKA.CO.ID, Impoten. Pria mana yang mau mengalaminya? Tak seorang pun. Tapi nyatanya, tak sedikit pria yang mengalami gangguan ini. Namun jika kebetulan Anda seorang pria, tak perlu merasa terancam. Perlu Anda tahu, aktivitas seksual seorang pria menyangkut masalah libido (gairah), ereksi, ejakulasi, dan orgasme. Maka jika salah satu 'proses' itu mengalami gangguan, otomatis terganggu pula kemampuan seksualnya. Dari beberapa 'proses' itu, salah satu yang cukup sering dikeluhkan oleh kaum pria adalah kelainan ereksi atau disebut juga disfungsi ereksi (DE).

Seperti dijelaskan seksolog dr Boyke Dian Nugraha SpOG, gangguan DE sangat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Gejala DE ringan berupa kekurangkerasan penis. Pada DE sedang, penis mampu mengeras namun melemas ketika hendak melakukan penetrasi. Sedangkan pada DE berat, penis sama sekali tidak bisa mengeras.

Proses ereksi sendiri dimulai dengan adanya rangsangan yang berasal dari penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan atau khayalan. Pada orang dewasa yang memiliki kadar hormon testosteron normal, rangsangan ini akan diolah dan diteruskan melalui sistem saraf. Penerusan rangsang tersebut mengakibatkan pelebaran pembuluh darah pada penis. Maka aliran darah pada penis akan terus bertambah. Karena di dalam penis terjadi mekanisme yang membuat darah yang masuk tidak seluruhnya dapat keluar, maka ukuran penis akan bertambah dan tegang. Inilah yang dinamakan proses ereksi.

Secara lebih rinci, dr Rochani dari Subbagian Urologi FKUI/RSCM menjelaskan, DE bisa terjadi karena kegagalan inisiasi, pengisian, atau penyimpanan. Kegagalan inisiasi ditandai oleh ketidakmampuan seorang pria untuk memulai aktivitas ereksi. Penis sama sekali tidak bisa mengeras, kendati pikiran si pria telah terangsang. Umumnya, hal ini disebabkan oleh kelainan fisik dan psikis bawaan (psikogenik).

Sementara kegagalan pengisian terjadi akibat ketidakmampuan tubuh mengalirkan darah ke dalam penis. Penyebabnya antara lain usia lanjut, diabetus mellitus, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, merokok, dan kolesterol tinggi.

Akan halnya dengan kegagalan penyimpanan, biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan penis untuk menahan pengaliran darah kembali ke vena. Gejalanya, dalam sesaat penis mampu mengeras, namun begitu hendak penetrasi ia kembali melemas. Penyebabnya seringkali karena stres atau hambatan psikogenik. "Dari sekian gejala dan sebab itu, intinya menunjukkan adanya gangguan atau kelainan pada pembuluh darah dan syaraf yang ada di sekitar penis," jelas Rochani.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement