Rabu 26 Jun 2013 13:08 WIB

Fenomena Seks Padam, Apakah Itu?

Persiapkan diri menjelang menopause/ilustrasi
Foto: yorkshiretimes.co.uk
Persiapkan diri menjelang menopause/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Haryati tampak murung. Tentu ada sesuatu yang membuat wanita berusia 50 tahun ini terlihat demikian. Selidik punya selidik, ternyata ibu tiga anak yang semuanya telah beranjak dewasa ini merasa tak berdaya di 'tempat tidur'. Ia merasa lesu, tak bergairah, apalagi untuk berhubungan intim dengan suaminya. ''Saya takut, lama-lama nanti suami saya akan mencampakkan saya,'' keluhnya ketika berkonsultasi dengan seorang pakar seksologi. Apa yang sebenarnya tengah terjadi pada Haryati? Hampir pasti, Haryati tengah mengalami apa yang disebut fenomena seks padam.

Menurut seksolog, Prof Dr Wimpie Pangkahila, keluhan ini biasa dialami oleh wanita usia pertengahan, yaitu usia antara 45-59 tahun. Data menunjukkan, sekitar 20 persen pria dan wanita usia pertengahan mengalami fenomena ini. ''Fenomena ini biasanya muncul karena kejenuhan dan kejengkelan terhadap aktivitas seksual yang monoton, baik dari segi suasana maupun perilaku seksualnya,'' kata Wimpie yang sehari-hari bertugas di Pusat Studi Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Orang yang mengalami fenomena seks padam biasanya juga merasakan ketidakberdayaan secara fisik, kehampaan emosi, dan bersikap negatif terhadap hal-hal seksual. Tapi, tentunya tidak semua orang mengalami krisis usia pertengahan dalam kehidupan seksualnya. Bahkan bagi sebagian orang, usia pertengahan merupakan masa kebahagiaan dan kepuasan seksual. Tidak sedikit pula wanita pada usia ini yang mampu melakukan aktivitas seksual untuk kebutuhan dan keinginannya sendiri. Artinya, tidak sekadar memuaskan suami.

Pada wanita, menopause terjadi di usia matang atau pertengahan. Dalam hal ini, kesuburan wanita berhenti sama sekali. Namun, menopause tidak menurunkan atau bahkan melenyapkan dorongan seksual wanita bila keadaan kesehatan secara umum baik.

Kemampuan mencapai orgasme dalam aktivitas seksual pun tidak akan terpengaruh oleh menopause. Namun, bila sebelumnya seorang wanita tidak pernah menikmati kehidupan seksualnya, maka pada saat menopause biasanya kehidupan seksualnya akan bertambah buruk. Oleh sebab itu banyak wanita yang kemudian merasa tidak mempunyai dorongan seksual sama sekali pada saat menopause.

Selain menurunnnya gairah seksual, tak jarang muncul pula keluhan-keluhan lain pada wanita menopause seperti pusing, sering berkeringat, rasa panas di tubuh bagian atas, dan insomnia (sulit tidur). ''Hal ini disebabkan oleh turunnya kandungan hormon estrogen dan progesteron secara drastis,'' jelas Wimpie.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement