REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan hormon pada ibu hami, dapat mempengaruhi kesehatan mulut dan gigi, kata Ketua PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Drg Zaura Anggraini.
Sebagai contoh, ibu hamil yang pada trisemester pertama sering mengalami mual dan muntah akan mengalami kelebihan liur. Bila tidak rajin berkumur dan menyikat gigi, maka kuman dan bakteri di sekitar gigi dan mulut akan lebih mudah tumbuh, bau mulut (halitosis) dan jamur atau sariawan pada rongga mulut juga akan lebih mudah terjadi.
Zaura mengemukakan, kondisi ini dapat dicegah dengan merawat dan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, yaitu saat pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
Pada malam hari, aktivitas mulut berkurang dan secara otomatis air liur juga berkurang. Hal ini mengakibatkan jumlah bakteri di dalam mulut meningkat dua kali lipat.
Sisa makanan lalu akan difermentasi oleh bakteri menjadi asam. "Nah, asam inilah yang berbahaya karena melarutkan mineral gigi sehingga mengakibatkan karies serta masalah mulut dan gigi lainnya," katanya pada jumpa pers di Jakarta, Jumat (5/7).
Karenanya, sebelum masa kehamilan, kaum perempuan juga sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan gigi secara berkala atau setiap enam bulan sekali ke dokter gigi.
"Sayangnya, menurut Riset Kesehatan Dasar 2007, hanya 13,3 persen masyarakat Indonesia yang rutin memeriksakan gigi setiap enam bulan sekali ke dokter gigi. Ini sangat memprihatinkan," kata Zaura.
Zaura mengemukakan, masyarakat seharusnya sadar akan pentingnya merawat dan menjaga kesehatan gigi, karena menurut dia gigi merupakan salah satu organ penting yang dapat mempengaruhi kesehatan.