REPUBLIKA.CO.ID, Iklan-iklan pembersih dan pengharum vagina kini banyak ditawarkan. Bentuknya bisa berupa tissu atau cairan. Konsumen bisa saja tergiur saat membaca iklan yang mengatakan, pembersih yang sekaligus pengharum itu bisa melawan bakteri. Meningkatkan pula kepercayaan diri pemakainya karena menyegarkan dan harum.
Padahal vagina memang mengeluarkan cairan yang berisi bakteri. Tapi bakteri ini melindungi vagina dari pelbagai infeksi. Secara alamiah pula wilayah ini bisa membersihkan dirinya. Pembersihnya tak mengeluarkan warna dan bau. Membersihkannya dengan larutan justeru bisa merugikan. Larutan yang dijual biasanya tak lepas dari bahan kimia. Bahan-bahan inilah yang bisa merusak sel-sel di dalamnya. Bahkan, bisa merusak sistem kerjanya.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembersih itu biasanya terdiri atas zat disinfectan phenol, mercuri bichloride, pottasium permanganate, dan lain sebagainya. Beberapa formula seperti borax, soda, dan pengharum mungkin aman digunakan. Tapi toh tak ada gunanya bagi kesehatan dan kebersihan wilayah itu.
Pada keadaan tertentu vagina memang mengeluarkan aroma yang mengganggu. Penyebabnya bisa penyakit atau bakteri. Namun hal itu biasa terjadi pada bagian tubuh yang tertutup atau lembab. Untuk mengurangi baunya basuhlah dengan air dan sabun. Pilih pakaian dalam dari katun. Pakaian dalam yang terbuat dari nylon dan kaos. Hindari juga menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat. Pakaian ini akan menghambat penguapan, yang menyebabkan timbulnya bau yang kurang sedap. Jika vagina masih tetap bau sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Bau bisa muncul akibat adanya infeksi di dalam external genital. Mungkin terkena keputihan atau jenis lainnya. Dokter akan memberi pembasuh vagina yang aman.
Jangan coba-coba pula Anda menggunakan pewangi semprotan dan diodorant. Sebab sebagian besar bahannya terdiri atas minyak, bahan anti bakteri, dan pengharum. Tak sedikit pemakai diodorant itu mengalami efek buruk. Misalnya muncul bintik-bintik, melepuh, gatal-gatal, dan iritasi. Kasus yang lebih parah bisa berupa infeksi vagina, rasa kesakitan ketika buang air kecil dan luka di vagina. Bahkan, ada beberapa pengguna pembersih wanita yang mengidap penyakit kanker!
Maka, jika Anda terpaksa harus memakainya baca aturan pakai dengan teliti. Sebab gangguan bisa muncul karena keliru menggunakan. Misalnya bahan yang jelas-jelas hanya diperuntukkan bagi kulit bagian luar , karena sesuatu hal, akhirnya masuk ke dalam vagina.
Jadi janganlah tergoda iklan. Alat pembersih dan pengharum vagina bukan kebutuhan mendesak, tidak pula diperlukan. Ketakutan para wanita akan bagian tubuhnya itu kerap hanya merupakan ketakutan yang terlalu berlebihan. Bisa pula karena ''terhipnotis'' oleh bahasa iklan yang menjanjikan kebaikan-kebaikan.
Psikiater Natalie Shainese, asal Amerika Serikat, jelas-jelas memperingatkan wanita terlena dalam perasaan takut. Kata dia, ''Implikasi kebutuhan wanita terhadap pelbagai pengharum menyatakan pesan bahwa wanita adalah makluk yang kotor dan berbau. Secara ekstrem hal ini akan merusak kepercayaan diri wanita dan pandangan laki-laki terhadap wanita.''
Ingin gaya seru Anda tampil di Republika Online?
Jangan ragu. Ayo,ungkapkan perasaan Anda mengapa memilih busana seru dan modis itu. Kirimkan cerita seru dan foto terbaik Anda ke email : [email protected]