Selasa 06 Aug 2013 12:32 WIB

Trik agar Anak Tidak Sulit Makan

Anak susah makan
Foto: droppounds.net
Anak susah makan

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum wr wb,

Bu, saya punya anak laki-laki berusia 5,5 tahun. Sulit sekali makan, mintanya disuapin. Dan, ia makan dengan waktu yang cukup lama. Walaupun dia makan saat merasa lapar --lalu mengambil sendiri semampunya dan menunya pun dia memilih sendiri tapi masih saja sulit. Bagaimana ya? Terima kasih.

Hartati, Depok

 

Jawaban:

Waalaikumsalam wr wb,

Ibu Hartati yang sedang bingung, pasti gemas sekali ya rasanya menghadapi anak yang makannya sulit. Memang benar, tata cara makan harus diajarkan dan dibiasakan pada anak sedini mungkin. Hal ini meliputi pengenalan pada makanan halal-haram, bagaimana cara memegang sendok, bagaimana makan dengan rapi, makan duduk dengan tertib di meja makan, dan sebagainya.

Anak 5,5 tahun seharusnya sudah makan sendiri tanpa disuapi. Besar kemungkinan selama ini orangtua dan pengasuh tidak cukup sabar mendampinginya belajar makan sendiri. Apalagi jika makannya termasuk lama. Nah, karena tidak mau repot itu terkadang banyak orangtua dan pengasuh memilih untuk terus menyuapi sehingga anak sudah terbiasa disuapi. Jadi, jika tidak disuapi anak pun tak mau makan. Padahal hal ini bisa menghambat pertumbuhan anak dalam aspek kemandirian bantu dirinya.

Sudah baik sekali jika anak mengambil sendiri makanan di saat ia lapar. Tandanya ia paham bahwa tubuhnya membutuhkan makanan, sesuai dengan porsinya sendiri. Untuk mengoptimalkan kebiasaan makannya, ada hal-hal yang bisa dilakukan:

* Berilah contoh pada anak untuk makan di meja makan

* Dampingi anak sambil makan bersama. Hindari menyuruh-nyuruh anak untuk cepat-cepat menghabiskan makannya. Keterburu-buruan bisa membuat anak muntah sementara suasana makan pasti jadi tidak menyenangkan.

* Belajarlah bersabar dan mintalah anak untuk makan sendiri. Awalnya mungkin akan sulit, namun hal ini wajar dalam membentuk kebiasaan baru.

* Arahkan agar anak dapat makan dengan rapi. Jika makanya berantakan, minta anak untuk bersama-sama membereskan sisa makanannya. Hal ini membantu mengajarkan anak untuk bertanggungjawab pada perbuatannya.

* Jangan menyamaratakan porsi anak dengan porsi orang dewasa. Sebaiknya sediakan makanan dalam porsi kecil lebih dulu. Bukan tidak mungkin, anak sudah frustrasi duluan begitu melihat porsi yang 'mengerikan'. Apalagi jika ia dipaksa menghabiskan semuanya dalam waktu relatif singkat.

* Bila berhasil menghabiskan porsi makanannya, lontarkan pujian. Ini akan memotivasinya untuk menunjukkan pada dunia bahwa ia bisa makan sendiri.

* Buatlah agar tampilan makanannya menggugah selera, bisa dari resepnya ataupun cara penyajiannya.

* Jangan memberikan camilan berat di antara waktu makan, agar tidak kekenyangan pada waktu makan tiba.

Semoga tips di atas bermanfaat dan dapat membuat suasana makan menjadi semakin menyenangkan. Selamat mencoba.

sumber : Rubrik konsultasi
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement