REPUBLIKA.CO.ID, Usai keramas, beberapa helai rambut akan tampak bertebaran di lantai kamar mandi. Jumlahnya tak menentu, kadang agak banyak. Di lain waktu, yang tampak hanya segelintir. “Coba kumpulkan rambut yang rontok tersebut untuk diseleksi,” ujar  dr Dewi Inong Irana SpKK.

Kumpulkan juga rambut yang tersangkut di sisir, karet rambut, atau yang berjatuhan di sarung bantal. Ambil rambut rontok selama tiga hari berturut. Langkah ini berguna untuk mengetahui status rambut yang berjatuhan. Ada perbedaan mendasar antara rambut yang rontok dengan rambut yang patah. Rambut dikatakan rontok apabila akar rambut juga ikut tercabut. "Kalau tidak ada akarnya berarti patah," jelas Inong.

Setelah tiga hari, pisahkan rambut rontok dengan yang rambut yang patah. Hitung jumlah masing-masing kelompok rambut. Rambut memang akan rontok secara alami setiap hari. Jumlahnya hanya sekitar 10 sampai 20 helai per hari. Jika kerontokan rambut mencapai lebih dari 50 helai per hari, sebaiknya segeralah berkonsultaasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan penanganan terbaik.

Penyebab kerontokan rambut sangat banyak. Efek manopause, melahirkan, stres, konsumsi obat-obatan, atau hormonal merupakan beberapa di antaranya. Beberapa penyakit juga menyebabkan rambut rontok seperti tipes, diabetes, dan lupus. Pasien kanker yang menjalani kemoterapi umumnya juga mengalami kerontokan rambut sebagai efek pengobatan. "Kalau rontok akibat penyakit, sampo apapun tidak dapat menghentikan gugurnya rambut," papar Inong.

Dalam proses penyembuhan, dokter akan memandu pasien. Kerontokan rambut akibat masalah hormonal, biasanya cukup diberi tonik agar akar menjadi lebih kuat. Bisa juga dengan pemberian vitamin untuk dioleskan di kulit kepala. Perawatan rambut seperti creambathatau pemakaian masker hanya ampuh untuk mengatasi batang rambut patah. Rambut yang patah lebih mudah ditangani dibandingkan tercerabutnya rambut dari akarnya. Salah satunya dengan memilih sampo yang sesuai dengan masalah yang dihadapi rambut. "Baca dengan cermat keterangan di balik kemasan sampo agar tidak merasa tertipu," ucap dokter dari Rumah Sakit Permata, Cibubur, Jawa Barat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika