Kamis 05 Sep 2013 11:09 WIB

Bagaimana Minum Obat Saat Menyusui?

Ibu menyusui
Foto: momrising.org
Ibu menyusui

REPUBLIKA.CO.ID, Dokter Zubairi Yth, 

Assalamualaikum wr wb,

Saya adalah seorang ibu yang sedang menyusui anak kedua yang berumur tiga bulan. Seminggu yang lalu saya merasakan nyeri saat buang air kecil dan harus sering ke kamar mandi karena urine yang keluar sedikit-sedikit. Oleh dokter dikatakan, saya menderita infeksi saluran kemih dan kemudian diberi resep antibiotika dan obat penghilang nyeri. Sekarang saya khawatir, apakah obat yang saya minum tidak akan berbahaya untuk bayi saya. Apakah saya harus berhenti menyusui sementara?

Nina,

Jakarta

 

Jawaban:

Waalaikumussalam wr wb,

Ibu Nina, mengingat pentingnya air susu ibu (ASI) terutama pada saat bayi harus mendapat ASI eksklusif, tentu yang terbaik dilakukan adalah Ibu tetap menyusui dengan memperhatikan obat yang diminum agar tidak berpengaruh buruk pada bayi. Dalam hal ini, dokter tentu telah mempertimbangkan semua faktor yang dapat berpengaruh sebelum memberikan obat kepada Ibu. Yang perlu diperhatikan mengenai pemberian obat pada ibu menyusui adalah, apakah obat atau hasil metabolisme obat dikeluarkan melalui air susu.

Jika obat itu dapat keluar melalui air susu maka akan dipertimbangkan apakah dosis obat yang tertelan tidak berbahaya bagi bayi. Selain itu kondisi bayi juga turut memengaruhi. Beberapa obat mungkin berbahaya bagi bayi yang mempunyai kelainan metabolisme tertentu. Hal ini disebabkan karena obat tersebut tidak dimetabolisme seperti bayi normal sehingga mungkin metabolit obat yang berbahaya terakumulasi di dalam tubuh bayi.

Bagaimanapun efek samping obat pada bayi akibat obat (resep dokter) yang diminum ibunya sangat jarang ditemui. Sebuah penelitian yang melibatkan 838 bayi yang ibunya meminum beberapa jenis obat-obatan menunjukkan bahwa sangat jarang terjadi efek samping yang serius. Saya tidak mengetahui dengan pasti jenis obat yang diberikan oleh dokter Ibu.

Namun perlu Ibu tahu, sebagian besar obat penghilang nyeri tidak berbahaya. Parasetamol, obat penghilang nyeri yang banyak digunakan memang dapat ditemukan sedikit pada air susu, tetapi tidak menimbulkan efek samping yang serius kecuali mungkin ruam kemerahan pada kulit bayi. Antibiotika yang tidak boleh diberikan adalah jenis kloramfenikol dan tetrasiklin.

Kloramfenikol dianjurkan tidak diminum oleh ibu menyusui karena bisa menyebabkan anemia aplastik pada bayi. Selain obat-obatan, yang perlu diperhatikan pula oleh ibu menyusui adalah kebiasaan merokok. Tentu, ibu menyusui sebaiknya menghentikan kebiasaan merokok ini. Banyak alasan untuk ini. Nikotin dalam rokok dapat menyebabkan produksi air susu berkurang dan bayi akan cepat disapih. Nikotin juga dapat keluar melalui air susu, walaupun dalam jumlah kecil tetapi terbukti dapat menyebabkan keracunan nikotin pada bayi.

Selain itu, bayi juga menjadi perokok pasif sehingga dapat terjadi hal yang berbahaya seperti asma dan kematian mendadak akibat sesak napas. Demikian pula dengan alkohol. Bayi yang baru lahir belum mempunyai sistem yang sempurna untuk memetabolisme alkohol sehingga dapat menimbulkan kelainan saraf (neurologik). Jadi, saya kira Ibu tidak perlu khawatir untuk meminum obat selama menyusui, terutama jika obat hanya diminum dalam jangka pendek. Anda pun tak perlu cemas selama semua obat yang akan diminum sudah dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement