Kamis 03 Oct 2013 14:04 WIB

Awas, Pakai Ikat Pinggang Ketat Picu Kanker

Jangan terlalu ketat pakai ikat pinggang/ilustrasi
Foto: Prayogi/Republika
Jangan terlalu ketat pakai ikat pinggang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut sebuah penelitian baru, mengenakan ikat pinggang ketat berisiko lebih besar terkena kanker tenggorokan terutama bagi orang gemuk.

Para peneliti di Skotlandia percaya bahwa memakai ikat pinggang ketat dapat memicu asam lambung ke tenggorokan dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan sel-sel, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker tenggorokan (kanker esofagus).

Seperti dilansir situs duniafitnes, studi gabungan yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Glasgow, Strathclyde Universities, dan Southern General Hospital, Inggris, juga menyatakan bahwa risiko paling besar terkena kanker esofagus pada orang yang memiliki kelebihan berat badan.

Untuk melakukan studi ini, para peneliti dibantu oleh 24 relawan yang tercatat tidak memiliki riwayat penyakit refluks asam, kemudian para relawan diminta untuk menelan sebuah perangkat elektronik organik yang dapat menganalisa pergerakan didalam perut sebelum dan sesudah makan.

Lalu para peneliti juga mengukur pergerakan di dalam perut ketika relawan mengenakan ikat pinggang dan ketika tidak mengenakannya. Hasilnya menunjukan bahwa ketika para relawan mengenakan ikat pinggang dengan ketat, mereka lebih mungkin untuk terkena refluks asam, terutama pada orang gemuk.

“Mengenakan ikat pinggang dengan ketat, terutama jika Anda memiliki kelebihan berat badan, dapat merusak katup antara perut dan tenggorokan. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung bocor dan bergerak menuju ke tenggorokan,” kata Professor Kenneth McColl dari University of Glasgow, UK, seperti yang dilansir dari Daily Mail baru-baru ini.

Profesor Mccoll juga menjelaskan bahwa jumlah kasus dari kanker esofagus meningkat lebih cepat dari hampir semua jenis kanker pada umumnya. Di Inggris sendiri, sekitar 8.200 orang terkena penyakit kanker esofagus dan rata-rata pada usia 55 tahun ke atas. Refluks asam diketahui mampu merusak sel-sel dalam tenggorokan serta menyebabkan perubahan sel, yang cenderung berubah menjadi sel kanker.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement