REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dokter anak di Amerika Serikat (AS) menganjurkan para orang tua untuk tidak memberi sesendok penuh parasetamol dan ibuprofen saat anak menderita demam ringan. Hal ini karena obat itu bisa membuat anak tambah sakit dan membahayakan kesehatan.
Kelompok dokter pediatrik AS mengatakan kebiasaan yang salah untuk mengobati demam ringan membuat anak bisa mendapatkan overdosis obat. Menurut mereka, banyak orang tua yang memberi dosis salah kepada anak.
Menurut Akademi Pediatrik Amerika, temperatur tinggi pada anak sering menjadi cara tubuh untuk melawan infeksi. Sementara, orang tua yang memberi obat penurun panas bisa memperpanjang sakit anak.
Menurut petunjuk resmi Institut Nasional Untuk Kesehatan dan Klinis Ekselen (Nice), penggunaan obat tersebut harus mempertimbangkan demam anak yang terlihat tidak baik. Meski Nice mengatakan kedua obat tersebut tidak harus diberikan secara rutin, mereka mengatakan, kedua obat bisa diberikan jika anak tidak merespon saat diberikan salah satunya.
Dalam laporan Telegraph, Rabu (16/10), Akademi Pediatrik AS mengatakan kedua obat berpotensi memiliki efek samping dan risiko itu perlu ditangani dengan serius. Sayangnya, banyak orang tua yang menggunakan parasetamol atau ibuprofen meskipun anak hanya demam ringan.
Parasetamol terkait dengan asma, sementara ibuprofen dilaporkan dapat menyebabkan luka di perut dan pendarahan hingga masalah ginjal.