REPUBLIKA.CO.ID, Kelahiran preterm atau prematur adalah persalinan yang terjadi kurang dari 37 minggu. Sebagian bayi yang terlahir prematur belum siap hidup di luar kandungan, kesulitan untuk mulai bernapas, mengisap, melawan infeksi, dan sulit menjaga tubuhnya agar tetap hangat.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fetomaternal, dr Ali Sungkar, Sp.OG (K), selaku pembicara pada seminar yang diadakan di Brawijaya Women & Children Hospital mengatakan, ada beberapa komplikasi pada kehamilan yang menjadi penyebab kelahiran bayi prematur seperti berikut:
30-50% disebabkan infeksi/PTL
Infeksi pada vagina seperti yang disebabkan vaginosis bacterial dapat naik ke atas dapat mengakibatkan ketuban mudah pecah dan bayi lahir cepat.
10-30% disebabkan Multiple Gestasion (kehamilan kembar/ganda)
Ada rahim ibu yang tidak bisa menampung dua bayi, sehingga harus melakukan persalinan sebelum waktunya atau dikatakan bayi harus lahir secara prematur.
5-40% disebabkan ketuban pecah dini
Karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intrauterine atau disebabkan keduanya, maka selaput ketuban dapat pecah sebelum terjadinya proses pesalinan pada usia cukup waktu atau kurang waktu.
12% disebabkan pre-eclampsia/eclampsia
Disebut keracunan kehamilan dengan tanda-tanda oedeme (pembekakan) terutama tampak pada tungkai dan wajah, tekanan darah tinggi, dan di dalam air seni terdapat zat putih telur berdasarkan hasil pemeriksaan urin.
6-9% disebabkan perdarahan ante partum
Perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu, perdarahan ante partum dapat disebabkan oleh plasenta previa, solusio plasenta, ruptura sinus marginalis, atau vasa previa.
8-9% disebabkan inkompetensia serviks
Kelainan ptot-otot mulut rahim yang terlalu lunak dan lemah tidak mampu menahan desakan janin dapat membuat sedikit membuka di tengah-tengah kehamilan.
2-4% disebabkan pertumbuhan janin terlambat
Perkembangan bayi yang tergolong lambat menyebabkan bayi harus dikeluarkan dari rahim sang ibu.