REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum wr wb, Ibu Pengasuh yang saya hormati, saya memiliki tiga anak yang sudah remaja. Yang pertama sudah kuliah dan yang dua masih di SMP dan SMA.
Saya merasa dua anak yang pertama tumbuh berprestasi sesuai dengan bakat dan minatnya. Mereka mendapat kesempatan tampil di depan umum dengan keterampilan yang mereka miliki.
Permasalahan ada pada anak bungsu saya yang secara akademis baik, namun secara sosial ada yang aneh pada anak saya. Dia kurang nyaman berada di sekolah.
Beberapa kali saya dipanggil oleh guru BP karena anak saya sering berkelahi atau melawan guru. Saya berusaha mendekati, namun sepertinya dia tidak ingin ditanya atau diberi nasihat.. Saya memang jarang mengajak dia berbicara karena kesibukan di kantor, ayahnya juga lebih sibuk dari saya.
Saya khawatir anak saya mencoba narkoba atau kecanduan menonton film porno karena menurut guru BP anak saya pernah tertangkap basah oleh guru di sebuah internet sedang membuka situs porno.
Bagaimana agar saya dekat dengan anak dan dapat mengetahui sejauh mana keterlibatan anak bungsu saya dengan film porno. Demikian pertanyaan saya, terima kasih atas jawaban yang diberikan.
Ibu X, Jakarta ).
Jawaban.
Ibu X yang saya hormati, Alhamdulillah Allah telah memberikan tiga orang anak kepada Ibu . Mendidik anak remaja memang membutuhkan energi yang besar. Di satu sisi mereka ingin mandiri, di sisi lain orang tua ingin memperlakukan anak seperti anak anak kecilnya dahulu.
Kondisi orang tua terkadang sedang memasuki krisis paruh baya, yang juga membuat orang tua kurang mampu mengendalikan diri. Tidak jarang hubungan remaja dan orang tua pada masa ini terlihat tegang atau terkadang saling diam karena ketegangan yang memuncak.
Untuk mendekatkan diri dengan anak dan menjaga anak dari permasalahan pada masa remaja ini sebaiknya orang tua menempatkan diri sebagai sahabat . Hal ini membuat anak merasa nyaman dan mau menceritakan hal-hal yang sedang dialami.
Dengan demikian, orang tua mengetahui sejauh mana aktivitas anak dan bagaimanna cara meluruskan jika anak menyimpang. Pada saat berdiskusi dengan anak cobalah diskusikan atau bermain permainan ’’Bagaimana kalau?’’ Contohnya: Bagaimana kalau ada seorang anak laki laki menonton film porno? Beri anak kesempatan untuk mengemukan jawaban dari sudut pandangnya.
Jika hubungan sudah terasa dekat mulailah menasihati anak tentang banyak hal yang perlu diketahui oleh anak seperti dampak menonton film orang dewasa, minuman keras, dan bahaya rokok. Anak juga akan berbagi dengan orang tua tentang apa saja terjadi di sekolah pada saat di kelas atau di luar kelas. Dengan demikian, Ibu dapat mengambil kesimpulan tentang apa yang sedang terjadi pada anak.
Keterlibatan remaja dengan pornografi dapat disebabkan oleh pengaruh teman atau lingkungan. Jika anak berteman dengan pencandu pornografi, sedikit banyak anak sudah terpapar dengan pornografi. Oleh karena, itu Ibu dapat melihat beberapa gejala pada anak apakah dia sudah terlibat dengan pornografi dengan melihat tingkah laku anak.
Evaluasi diri anak dengan menggunakan gejala yang tampak, apakah anak sering bermain dengan teman yang sama setiap hari? Apakah anak sering minum dan sulit berkonsentrasi.
Jika anak menunjukkan gejala-gejala seperti ini, mulailah membicarakan dampak orang-orang yang sudah megalami kecanduan pornografi atau narkoba. Beri anak pemahaman tentang dampak buruk seks bebas dan narkoba yang dampaknya kematian.
Demikianlah jawaban yang dapat saya sampaikan. Semoga Ibu dapat menjadi sahabat untuk remaja .