REPUBLIKA.CO.ID, Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering didiagnosis. Banyak informasi yang beredar tentang kanker payudara yang dapat menyebabkan kecemasan namun belum tentu benar. Dr Marc Hurlbert, direktur eksekutif program kanker payudara global Avon Foundation for Women and the Avon Breast Cancer Crusade, mengungkapkan lima mitos kanker payudara yang populer berikut ini seperti yang dilansir dari sheknows.com:
1. Tak seorang pun di keluarga Anda memiliki kanker payudara sehingga Anda tidak akan pernah mendapatkannya
Salah.
Dr Hurlbert mengatakan bahwa 85 hingga 90 persen dari kanker payudara muncul pada wanita yang tidak memiliki riwayat keluarga, dan sangat sedikit (<15 persen) yang menderita kanker payudara dalam keluarga mereka.
2. Adanya benjolan pada payudara belum tentu merupakan kanker
Benar.
The National Breast Cancer Foundation menyatakan bahwa hanya sebagian kecil dari benjolan payudara berubah menjadi kanker. Bukan berarti benjolan yang muncul bisa diabaikan, terutama jika benjolan tersebut baru muncul atau disertai dengan gejala lainnya sehingga wanita harus mengenali payudaranya sendiri.
3. Deodoran menyebabkan kanker payudara
Salah.
Menurut penelitian Dr Hulbert menunjukkan bahwa antiperspirant atau deodoran TIDAK menyebabkan kanker payudara. The American Cancer Society juga menyatakan bahwa tidak ada penelitian epidemiologi yang kuat dalam literatur medis yang menghubungkan risiko kanker payudara dan penggunaan antiperspirant atau deodoran.
4. Ukuran bra tidak memengaruhi risiko kanker payudara
Benar.
Menurut Dr Hurlbert, ukuran bra memengaruhi risiko kanker payudara adalah sebuah mitos. Tidak ada hubungan antara ukuran bra dan kanker payudara.
5. Kanker payudara hanya terjadi pada wanita lansia
Salah.
Penelitian boleh saja menunjukkan bahwa wanita yang lebih tua lebih berisiko mengidap kanker payudara, tapi Dr Hurlbert mengemukakan bahwa sekitar 25 persen kasus kanker payudara baru setiap tahun adalah perempuan di bawah usia 40.