Rabu 04 Dec 2013 15:13 WIB

Jangan Biarkan Anak Nonton TV Terlalu Lama

Anak sedang menonton televisi (ilustrasi)
Foto: antara
Anak sedang menonton televisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian baru menunjukkan anak dan remaja yang banyak menghabiskan waktu di depan layar monitor, terutama televisi, cenderung memiliki berat badan berlebih ketika dewasa. Mark Tremblay selaku direktur Pusat Studi Obesitas dan Gaya Hidup Aktif di Children’s Hospital of Eastern Ontario Research Institute, Ottawa, Kanada, mengatakan, banyak orang tua mengira anak mereka tak berlebihan menatap layar monitor. Kenyataannya, banyak anak Amerika dan Kanada melebihi batas maksimum dua jam per hari berhadapan dengan layar monitor, seperti yang direkomendasikan para ahli.

Penelitian tersebut menggunakan data dari studi dalam jangka panjang. Respondennya adalah anak-anak. Mereka disurvei setiap tahun. Survei meliputi pertanyaan tentang tinggi dan berat mereka serta seberapa sering mereka menghabiskan waktu untuk menonton televisi dan DVD maupun bermain komputer serta video game. Anak-anak tersebut berusia sekitar sembilan sampai 16 tahun ketika penelitian dimulai. Ada sekitar 4.300 anak perempuan, sekitar 17 persennya memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

Sebanyak 24 persen dari 3.500 laki-laki juga memiliki berat di atas normal. Di temukan juga bahwa penambahan waktu satu jam menonton televisi setiap hari terkait dengan penambahan sekitar 0,1 poin skala indeks massa tubuh atau body mass index (BMI). “Berat tersebut merupakan bukti kuat bahwa menonton TV berkaitan dengan perubahan berat badan yang tidak sehat di kalangan anak muda,” ujar Jennifer Falbe, peneliti utama riset yang dilakukan Harvard School of Public Health, Boston, Amerika Serikat, seperti dikutip Daily Mail.

Pesan kunci dari penelitian ini mengingatkan orang tua harus peduli dan sadar potensi kecanduan terhadap layar monitor. Anak-anak harus dibatasi jadwal menontonnya. Penambahan waktu menonton DVD dan video berkaitan dengan perolehan berat badan, khususnya pada anak perempuan. “Ketika anak-anak menonton televisi, mereka akan terpengaruh iklan yang justru membangkitkan minat anak untuk pergi ke dapur dan mengambil kue atau minuman ringan,” komentar Tremblay.

Biasanya, saat menonton TV anak tergoda untuk mengudap. Anak akan duduk berjam-jam sambil mengunyah camilan sehat ataupun tidak. Selain itu, anak-anak yang duduk sambil menonton televisi atau bermain game komputer akan sedikit bergerak. Ini menyebabkan tidak terjadi pembakaran lemak dalam tubuh anak. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement