Kamis 05 Dec 2013 16:18 WIB

Tetap Akrab dengan Anak Setelah Disapih

Red: Endah Hapsari
Ibu dan anak/ilustrasi
Foto: corbis
Ibu dan anak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog dan terapis keluarga Treesye NRA Prawirosurojo mengatakan, pengalaman setiap ibu dalam menyusui berbeda. Termasuk, waktu menyapih anaknya.

Tak lagi menyusui anak, tidak selalu mengurangi kelekatan antara ibu dan anak. Semua bergantung pada cara ibu bersikap. Kelekatan tetap bisa ada jika sang ibu mampu membangunnya. Kelekatan tersebut, termasuk bagi ibu yang tak bisa memberikan ASI langsung. Saat anak sedang menyusui dari botol, ibu bisa menggendong atau memangku anaknya. Sambil memeluk, berikan botol susu tersebut ke anak. “Jantung ibu dan anak akan ada koneksi, meskipun bukan ASI langsung,” tam bahnya.

Sambil menyusui dengan botol, ibu juga bisa mengajak anaknya berbicara. Katakan, betapa sang anak sudah bertambah besar. Treesye me nya rankan melakukannya sembari membelai, mengusap, dan menatap mata anak langsung. Mengeloni anak tidur juga menjadi sarana membangun kelekatan setelah tak lagi menyusui.

Setelah tak lagi menyusui, anak memang butuh merasa nyaman dengan cara lain. Karena itu, seperti Nia, Treesye menyarankan ibu untuk rajin memeluk dan membelai anak. Pelukan, sentuhan, dan belaian merupakan nutrisi nomor satu untuk setiap orang. “Pelukan penting dilakukan, bahkan sampai akhir hayat,” katanya berpesan. Bagi ibu bekerja, Treesye menambahkan, jangan lupakan faktor komunikasi dengan anak. Manfaatkan telepon untuk membina kehangatan.

Hubungi rumah dan minta bicara dengan anak meski anak belum memahami ucapan ibunya di ujung telepon. Treesye mengatakan, bicaralah dengan anak. Katakan bahwa ibu masih bekerja, tapi sebentar lagi akan pulang. Komunikasi seperti itu akan membantu membuat anak merasa ibu atau orang tuanya hadir. Meski tidak secara fisik, tapi secara emosional anak tahu ibunya memperhatikannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement