Selasa 11 Feb 2014 16:19 WIB

Setop Perkelahian Pelajar dengan Cara Ini

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Bekali anak dengan pembentukan moral dan karakter agar tak mudah terpicu perkelahian dengan orang lain.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Bekali anak dengan pembentukan moral dan karakter agar tak mudah terpicu perkelahian dengan orang lain.

REPUBLIKA.CO.ID, 

Anak yang berkelahi dengan temannya memang mengkhawatirkan. Apalagi bila anak memasuki usia remaja. Tawuran antarpelajar pun rentan bagi anak, melibatkannya sebagai pelaku.

Menurut psikolog anak, Fabiola P Setiawan, anak mudah terpancing emosinya untuk meladeni temannya yang menantang berkelahi itu karena kelabilan emosi si anak. “Biasanya di usia menginjak masa remaja, anak lebih mudah terpancing emosi karena kondisi emosi yang labil,” ujarnya menjelaskan.

Selain itu, kurangnya pembentukan moral dan karakter serta adanya konflik internal juga memicu anak mudah terpancing emosi. Belum lagi anak yang kurang mendapat pengetahuan dalam menyikapi masalah. Semua faktor tersebut membuat anak makin mudah terpengaruh dan akhirnya ikut-ikutan dalam tawuran antarpelajar.

“Penyebab lainnya, karena kurang matangnya anak dalam memutuskan tindakan tepat dalam menghadapi situasi sosial yang ada,” ujar psikolog yang berpraktik di Tamansari Puri Bali, Bojongsari, Depok. Untuk itu Fabiola mengatakan anak perlu memiliki tiga sikap agar terhindar dari perkelahian. Pertama, anak perlu menjunjung tinggi rasa perdamaian dan kemanusiaan. Kemudian anak harus memiliki kematangan dalam menyikapi persoalan. Dan, terakhir, anak perlu diajarkan mengedepankan moral sebagai dasar perilaku.

Tips Terhindar Dari Perkelahian

- Memaksimalkan fungsi keluarga sebagai fondasi anak belajar berperilaku, berbelas kasih, dan tepat dalam memecahkan masalah. Keluarga berperan sangat penting dalam mengajarkan berbagai aspek kehidupan sosial sehingga diharapkan dapat menciptakan pribadi yang matang dalam bersikap

- Selain keluarga, institusi pendidikan juga penting untuk mulai menciptakan suasana belajar yang mententramkan anak. Bukan sekadar menghasilkan tekanan karena tuntutan nilai dan performa akademik lainnya.

- Selain itu, pemerintah juga perlu memusatkan perhatian pada program antisipasi di setiap sekolah untuk menjaga keamanan dan ketertiban siswa dalam lingkungan sekolah dan sekitarnya. Sekolah dapat menciptakan organisasi siswa yang khusus memusatkan perhatian pada keamanan sekolah .  Organisasi ini dapat terbuka bagi siswa, orangtua, guru, dan juga polisi sekolah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement