REPUBLIKA.CO.ID, Homeschooling menjadi pilihan sebagian orang tua untuk mendidik anak-anaknya. Mereka memutuskan untuk mendidik putraputrinya di rumah ketimbang di lembaga pendidikan formal.
Pakar pendidikan Prof Arief Rachman mengungkapkan, homeschooling bisa menjadi alternatif. “Homeschooling boleh saja dilakukan selama anak dapat mengikuti proses belajar dengan senang,” ujar Prof Arief. Menurutnya, homeschooling cocok bagi anak yang kurang mampu dalam ilmu numerik (angka-angka) dan verbal (bahasa), tetapi memiliki kemampuan lain, seperti musik.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa ada tiga syarat bila orang tua ingin menjalankan sekolah di rumah (homeschooling). Pertama, orang tua harus memenuhi syarat akademis dengan latar belakang pendidikan yang cukup.
Kedua, syarat psikologis pun harus dipenuhi, yakni mempunyai jiwa pendidik. Ketiga, syarat pedagogis atau keahlian menularkan pengetahuan kepada orang lain.
Arief mengaku, saat ini pendidikan formal di Indonesia belum seluruhnya mampu mengakomodasi keberagaman yang dimiliki siswa, khususnya kekhasan karakter, kecerdasan, latar belakang, perkembangan fisik, mental, serta minat dan bakat.
Metode pendidikan formal tersebut cenderung memperlakukan siswa secara seragam. Misalnya saja, ada anak didik yang memiliki kelebihan di bidang seni, namun suka tidak suka siswa tersebut tetap harus mengikuti aturan seragam dengan jadwal belajar yang sudah terpola dan ujian-ujian yang sama di seluruh negeri.
Kenyataan tersebut, katanya, menjadi persoalan tersendiri bagi sebagian orang tua, khususnya yang peduli pada perkembangan pendidikan anak-anak mereka. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor makin menjamurnya homeschooling.
Sebagian orang tua bahkan tak peduli seberapa mahal kocek yang harus dikeluarkan untuk homeschooling ini. Arief menyebut harga mahal untuk homeschooling merupakan hal wajar.
Pasalnya, homeschooling memerlukan tenaga pengajar yang berkeahlian sama dengan tenaga pengajar di sekolah formal. Homeschooling harus memiliki standar yang bisa menyiasati supaya anak-anak homeschooling tetap bisa bersosialisasi dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.