REPUBLIKA.CO.ID, Depresi pasca kelahiran seorang anak ternyata tak hanya mungkin dialami kaum ibu. Ayah pun bisa mengalami depresi, bahkan dari sejak sebelum anak lahir.
Menurut laman raisingchildren.net.au, sekitar 3 hingga 10 persen pria menderita depresi selama proses kehamilan pasangannya dan setelah bayi lahir. Banyak orang mengkaitkan depresi yang diderita pria sebagai akibat dari depresi yang diderita kaum ibu.
Tetapi sebenarnya pria bisa mengalami ini tanpa pasangannya juga menderita depresi. Meskim depresi pada ibu hamil atau melahirkan menjadi penyebab utama pria mengalaminya pula.
Depresi yang terjadi pada ayah baru ditemukan bermula sebelum kelahiran anak. Waktu minimal pemulihannya bisa mencapai saat anak menjelang usia tahun.
Ada pula bukti yang menemukan depresi pada ayah meningkat antara enam minggu hingga enam bulan setelah anak lahir. Contohnya, sebuah studi menemukan bahwa tiga dari 10 pria menderita depresi saat bayinya berusia enam minggu. Lalu, depresi tersebut menjadi lebih parah selama enam bulan berikutnya.
Ada pula bukti yang berkembang kalau kekhawatiran mungkin bisa menjadi masalah baru bagi pria yang sedang menanti kelahiran anaknya hingga setelah anaknya lahir.
Ayah baru pasalnya tidak memiliki akses kesehatan dalam bidang ini seperti ibu baru. Mereka tidak bertemu dokter, bidan, atau konselor yang bisa membantu mengatasi masalah-masalah seperti ini. Beda dengan kaum ibu yang terpapar dengan upaya pemulihan depresi setelah atau selama melahirkan lebih banyak dibanding kaum ayah.