REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa orang tua mengikuti gaya pengasuhan anak seperti yang dilakukan orang tua mereka terhadap mereka sewaktu kecil. Beberapa lainnya memilih cara baru dan berbeda. Psikolog sekaligus penulis dan peneliti pengasuhan anak, Dr Justin Coulson mengatakan telah ada beberapa gaya pengasuhan anak yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Setidaknya ada lima gaya pengasuhan tersebut. ROLers, apakah Anda bertanya-tanya apa bentuk pengasuhan yang Anda lakukan? Berikut pemaparannya, dilansir dari Mother and Baby, Jumat (9/5):
1. Tipe naluriah
Ini adalah gaya pengasuhan alami atau naluriah. Filosofi di balik pendekatan ini adalah kebutuhan emosional dan fisik anak. Orang tua harus membangun hubungan kepercayaan yang kuat dan intuisi.
Mendiang Psikolog john Bowlby percaya bahwa cara bayi terhubung dengan ibunya akan menjadi dasar untuk hubungan dimasa depan. Jika secara emosional seorang ibu hangat terhadap anaknya, maka ikatan mendalam akan tercipta. Dia akan merasa cukup aman menjelajahi dunia.
Gaya pengasuhan ini membuat seorang ibu meningkatkan keamanan untuk anaknya. Mereka akan berusaha melindungi anaknya dari rasa sakit dan ketidaknyamanan, namun bukan overprotektif. Anak-anak yang diasuh dengan pola ini akan tumbuh menjadi anak yang penyayang dan kreatif.
2. Tipe ibu harimau
Konsep ibu harimau (tiger mom) semakin populer sejak buku karangan Amy Chua berjudul 'Battle Hymn of the Tiger Mother' yang diterbitkan pada 2011. Ibu harimau mengasuh anaknya dengan ketat. Itu berarti mereka memiliki harapan tinggi untuk anak mereka dan tidak akan sedih mengusir anaknya untuk mandiri dan mencapai kesempurnaan.
Ibu harimau percaya bahwa anak mereka memiliki banyak kekuatan dan harus meningkatkannya secara penuh. Jika seorang anak didorong keras oleh orang tuanya biasanya akan mencapai keberhasilan yang luar biasa dan sangat berprestasi. Hal ini akan menumbuhkan keyakinan diri yang kuat dan itu menunjukkan arti dari kerja keras.
Ibu harimau sering menuntut keberhasilan anaknya dan melakukan pendekatan otoriter yang berpotensi menghancurkan jiwa anaknya. Anak-anak mungkin berjuang untuk mengembangkan identitas mereka, bukannya membiarkan orang tua mengatur masa depan mereka. Jika tak dilakukan dengan baik, gaya pengasuhan ini akan menimbulkan efek negatif, seperti depresi dan agresi.