Selasa 27 May 2014 20:39 WIB

93 Persen Siswa SMP Pernah Nonton Film Porno

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Nidia Zuraya
Anak dan Pornografi (ilustrasi)
Foto: Antara
Anak dan Pornografi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Rasanya miris melihat kondisi anak-anak siswa SMP sekarang ini. Di SMP Negeri 5 Purwokerto, hasil program semi-hypnoterapi yang dilakukan di aula sekolah setempat, Senin (26/5), mendapati sebanyak 93 persen siswa kelas 7 atau kelas 1 SMP, sudah pernah menonton film porno.

Dari 238 siswa kelas 7 yang menjalani semi-hypnoterapi, ada sebanyak 256 siswa di antaranya yang mengaku pernah menonton film porno. Bahkan sebagian mengaku menonton berkali-kali melalui hand phone secara beramai-ramai.

Bahkan yang lebih mencengangkan, mereka yang sudah pernah menonton film porno tidak hanya siswa laki-laki saja. Tapi juga dari kalangan siswa perempuan.

Salah seorang siswa, Firman, saat melaksanakan semi hypnoterapi tersebut mengaku sudah pernah nonton filem porno tiga kali karena diajak teman-temannya. ''Salah seorang teman saya mengajak nonton film porno di rumahnya,'' kata Firman.

Dia bersama beberapa anak diajak  menonton film porno melalui internet di rumah  rekannya. Mereka melihat secara  beramai-ramai. Awalnya takut, tetapi kemudian mengaku sudah menonton sampai tiga kali.

Jawaban yang tidak terduga tersebut, tak pelak membuat para guru terkejut. Bahkan Kepala Sekolah SMP 5 Sulistianingsih, langsung menangis mengetahui kondisi tersebut. ''Mereka baru kelas 7, baru lulus SD tetapi tontonannya video porno, apalagi sampai beberapa kali. Ini benar-benar sudah di luar dugaan kami,'' katanya.

Program semi-hypnoterapi, menurut Sulistianingsih, awalnya dilakukan hanya sebagai langkah preventif. Namun di luar dugaan, pengakuan para siswa kelas 7 SMP ini ternyata tidak jauh dengan yang dialami kelas menengah lain.  Dikhawatirkan tayangan tersebut bakal berdampak  pada prestasi anak didiknya.

Terkait temuan ini, Sulistianingsih menyatakan, pihak sekolah akan melakukan koordinasi dengan orang tua dan memohon kerja sama untuk mengatasi persoalan ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement