REPUBLIKA.CO.ID, PHILADELPHIA -- Mengajari anak makan sayur terkadang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Anak-anak kerap menolak karena rasa sayur terasa tak sedap di lidah mereka.
Apabila Anda cukup 'pusing' menghadapi anak yang tidak mau makan sayur, coba ingat-ingat kembali kebiasaan ketika Anda masih menyusui si buah hati. Pasalnya berdasarkan studi terbaru, ditemukan korelasi erat antara ibu menyusui yang mengonsumi sayur dengan kecenderungan anak mengonsumsi sayur.
Seperti dilansir dari Independent, Sabtu (2/9), sekelompok peneliti dari Monell Chemical Senses Centre di Philadelphia menemukan bahwa menyusui bayi membantu mereka mengenal rasa-rasa lewat air susu ibu (ASI). Ketika seorang anak mulai mengonsumsi makanan padat, cita rasa sayuran terasa sangat kuat di indera pengecapnya. Jika mereka terbiasa disusui oleh ibu yang rajin mengonsumsi sayur, maka keterkejutan akan rasa sayuran dapat diminimalisir.
"Setiap sensor rasa bayi itu unik, tapi rasa dari makanan pertama mereka tergantung pada makanan yang biasa ibu makan," kata ketua tim peneliti, Julie Mennella.
Dia menyebut, ASI juga berperan sebagai obat ampuh bagi bayi. Ketika ibu makan sayuran, sayuran tersebut memberi rasa pada ASI yang akan diberikan pada bayi. Inilah yang membantu si kecil untuk terbiasa dengan rasa sayuran.
Penelitian ini melibatkan 97 ibu menyusui. Mereka diberi minum sari buah bit serta jus wortel atau seledri. Ada juga kelompok yang tidak minum jus sayuran. Selama masa percobaan, mereka diminta mengamati perilaku anak sejak disusui sampai mulai bisa makan makanan padat.
Ketika menginjak usia delapan bulan, bayi disodori beragam makanan yakni sereal tanpa rasa, sereal rasa wortel, dan sereal rasa brokoli. Ternyata bayi-bayi yang ibunya terbiasa minum jus sayur lebih familiar dengan sereal rasa sayuran. Sedangkan ibu menyusui yang tidak minum jus sayur bayinya lebih sulit menerima sereal rasa sayuran.