REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT telah menciptakan semua makhluk ciptaanNya berpasang-pasangan, seperti yang tercantum dalam QS Ar-Ruum ayat 21, yang merupakan salah satu kekuasaan Allah yang tiada tara. Ayat ini menunjukkan bahwa dalam kehidupannya, manusia telah diciptakan berpasangan dan dipertemukan melalui pernikahan, karena dengan pernikahan itulah pertemuan antara sepasang manusia menjadi halal. Setelah itu keduanya membina rumah tangga dan menjalankan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing.

Membina rumah tangga tujuannya antara lain yaitu beribadah kepada Allah SWT dan memperoleh ketentraman lahir dan batin, dunia akhirat yang direncanakan bersama oleh pasangan suami istri melalui musyawarah.

Untuk menuju keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah harus ada saling memahami dan mengerti antara suami dan istri tentang hak dan kewajibannya masing-masing. Bahkan Allah SWT akan menambah kenikmatan keluarga tersebut dengan amanahNya yang paling besar, yaitu anak.

Dalam pengalaman hidup berumah tangga banyak rumah tangga yang dilanda konflik dan berbagai masalah. Hal-hal penyebab timbulnya masalah dalam keluarga antara lain yaitu: alasan moral, ekonomi, politik, dan sebagainya. Salah satu di antara sebab-sebab yang menonjol dewasa ini ialah rasa cemburu.

Rasa cemburu yang berlebihan antara suami dan istri dapat menghilangkan kepercayaan dan pengertian satu sama lain. Rasa cemburu sebenarnya harus ada dalam rumah tangga, tetapi manusia harus berhati-hati mengatasinya. Karena kecemburuan ini bagaikan api yang apabila terlalu besar dan tidak beralasan maka akan menghancurkan rumah tangga. Tetapi jika hanya sebatas hal-hal yang logis, maka justru akan memberi warna di dalam rumah tangga tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika