Senin 04 Mar 2013 10:09 WIB

Mengerikan, Ini Ancaman Pornografi pada Anak

Rep: Reiny Dwinanda/ Red: Endah Hapsari
Anak dengan komputer. Orangtua harus mengawasi anak dalam penggunaan teknologi dan layanan di internet untuk menghindarkan mereka dari pornografi.
Foto: COMMON WIKIMEDIA
Anak dengan komputer. Orangtua harus mengawasi anak dalam penggunaan teknologi dan layanan di internet untuk menghindarkan mereka dari pornografi.

REPUBLIKA.CO.ID, Anak masa kini tumbuh dengan gempuran pornografi. Ada pula yang sampai mengikuti polah yang melanggar norma yang dilakukan sang idola. “Itu sebabnya, orang tua harus mengawasi ananda dengan ketat sejak memberikan gadget,” ujar pengamat internet Judith MS Lubis.

Orang tua mesti berperan aktif dalam mengedukasi, menguatkan, dan melindungi anaknya. Apalagi, efek pornografi sulit dikenali. Banyak ayah dan bunda yang terlambat menyadari anaknya telah menjadi korban. “Jangan ragu mengecek isi ponsel dan memory card-nya,” saran Judith.

Dengan pengasuhan yang tepat dari orang tua, anak akan berpikir dua kali sebelum bertindak gegabah. Hanya orang tua yang melek cara menggunakan media sosial saja yang mampu secara efektif membentengi anaknya. Agar makin paham, pelajari ketentuan yang dibuat oleh pengembang media sosial. 

Orang tua tak boleh mengabaikan peraturan tersebut. Beberapa aktivitas media sosial, misalnya, menentukan kriteria umur yang harus dipatuhi. “Ungkapkan juga kekhawatiran kita terhadap pengaruh negatif dari jejaring sosial,” ucap Judith. 

Anak juga perlu mendapat peringatan mengenai potensi bahaya yang membuntutinya di dunia maya. Ajari dia agar tidak sembarangan memberikan identitas kepada orang yang dikenalnya lewat media sosial. Andaikan buah hati tertarik untuk kopi darat, pastikan ia tak sendiri. 

Orang tua pun harus berusaha membangun komunikasi yang efektif agar anak terbuka tentang aktivitas sosialnya.”Melarang tanpa alasan hanya akan membuat anak semakin penasaran,” tutur Judith. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement