Jumat 15 Mar 2013 16:12 WIB

Persaingan Saudara Kandung, Bagaimana Sikap Orang Tua?

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Endah Hapsari
Perselisihan saudara kandung
Foto: thetwincoach.com
Perselisihan saudara kandung

REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog dari RS Dr Sardjito/FK UGM Dra Yemima Triwuryani Psi, lebih mengartikan sibling rivalry sebagai emosi iri yang terjadi antarorang yang mempunyai hubungan dekat. Emosi iri atau iri hati itu harus dikendalikan, karena tidak sehat. Bagaimanapun iri hati itu buruk, kalau dia sampai bersikap positif itu karena dia justru bisa mengendalikan iri hati. Sibling rivalry yang terjadi sejak usia anak-anak, jika tidak diintervensi dengan baik itu akan berlanjut sampai dewasa. Emosi iri itu sulit menyelesaikannya, karena percampuran dari marah, benci, dan cinta.

 

Dalam menyelesaikan masalah sibling rivalry yang terjadi antara kakak-beradik, orang tua harus menganalisis dulu, kira-kira apa penyebabnya? ''Itu pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab dan harus betul-betul ada kesungguhan dan pengertian orang tua untuk mengerti anaknya, baik yang diirikan maupun yang tidak,'' tutur Yemima. Banyak kasus penyebabnya secara fisik, misalnya: satunya cantik dan satunya tidak, satunya kulit hitam dan putih.

Orang tua di bawah sadar kerap membedakan hal itu. Sebab, orang tua mempunyai pandangan hidup, filsafat hidup mengenai orang, misalnya orang itu bahagia kalau pandai, cantik, putih kulitnya, dan itu terekspresi ketika punya anak. Berbeda halnya bila pandangan orang bahwa bahagia itu adalah orang yang jalannya lurus dan baik. Soal orangnya pendek, hitam, tidak terlalu pandai, itu tidak masalah.

Jadi, kata Yemima, bila mau memanage atau mengintervensi anak yang sibling rivalry, orang tuanya harus melakukan introspeksi diri lebih dulu. Sesungguhnya setiap orang itu ada emosi iri, tetapi ada yang mampu mengendalikan.

Anak-anak yang tidak bisa mengendalikan emosi iri akan berperilaku negatif. Anak akan berperilaku buruk supaya orang tua marah, dia akan 'menghukum' orang tua. Dampak iri hati itu adalah anak banyak menuntut secara materi. Dan, orang tua bertugas bagaimana agar sang anak tidak dikuasai emosi iri. Yemima menyarankan agar orang tua memberi dukungan dan perhatian kepada anak yang dalam posisi 'kurang' dari saudaranya. Yang sering banyak terjadi justru yang banyak kekurangan itu yang sering disalahkan. Jika tidak bisa mengatasi sibling rivalry yang terjadi, Yemima menyarankan orang tua agar tak segan meminta bantuan orang yang profesional. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement