REPUBLIKA.CO.ID, Konsep tentang uang ternyata tidak hanya perlu diketahui para orangtua. Anak-anak pun sebaiknya diajarkan sejak dini. Mereka harus paham konsep uang terlebih dahulu, lalu makna kegiatan ekonomi, baru be rikan alasan mengapa mereka harus mena bung,” ujar penasihat keuangan dari MRE Finansial Business Advisory Mike Rini Sutikno.
Anak usia prasekolah bisa memulai pelajarannya melalui permainan. Orang tua dituntut kreatif menciptakan aneka permainan yang di dalamnya terdapat proses transaksi keuangan. Pura-puralah berperan sebagai seorang penjual dan pembeli. Secara perlahan, jelaskan makna transaksi ini dengan bahasa yang sederhana. “Permainan seperti ini lebih mudah dimengerti anak,” kata Mike.
Di internet, tersedia banyak permainan edukatif tentang menabung. Sayangnya, masih menggunakan mata uang asing yang tidak dikenali anak Anda. Permainan lawas seperti monopoli dan congklak juga ma sih pas sebagai sarana belajar. Ajak teman-temannya bermain bersama agar suasana menjadi makin menyenangkan.
Ibunda juga bisa sesekali mengajak si kecil belanja. Contoh nyata akan membuatnya mudah mengerti. Uang harus dikenalinya sebagai alat pertukaran. Cokelat, permen, dan aneka makanan kesukaannya harus ditukarkan dengan sejumlah uang untuk bisa dibawa pulang dari toko. Ia harus menabung dulu untuk mendapat semua itu. “Ide ini harus ditanamkan betul di pikirannya,” ujar Mike.
Setelah mengerti konsep uang sebagai alat tukar, mulailah pelajaran menabung pertama. Bunda dapat memberinya celengan dengan bentuk menarik. Bebaskan ia menabung, berapa pun jumlahnya. Tingkatkan pelajaran ketika anak memasuki sekolah dasar. Di tahap ini, orang tua lazimnya sudah memberikan fasilitas uang saku setiap hari. Anak harus mulai diajari cara pengambilan keputusan keuangan. Tentu saja, sebatas pemahaman anak-anak. Caranya cukup mudah, namun perlu latihan terus-menerus.