REPUBLIKA.CO.ID, Jika anak suka melempar barang tanpa tujuan maka ini patut diwaspadai. Ratna (32 tahun) mengaku bingung dan kesal dengan kebiasaan putrinya, Ristza (10 bulan). Putri pertamanya ini suka sekali melempar-lemparkan mainannya. Mainan apapun yang sedang dipegangnya pasti dilempar sehingga Ratna harus berkali-kali menyusun kembali mainan anaknya yang berserakan di lantai. ''Saya bingung kenapa anak saya ini suka sekali melemparkan barangnya. Padahal, Ritza anak yang lumayan kooperatif dan mudah berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya,'' papar Ratna, ibu rumah tangga yang menetap di Jakarta.
Kebiasaan melempar barang atau mainan ini, menurut ahli tumbuh kembang anak, dr Hardiono D Pusponegoro SpA(K) biasa terjadi pada sebagian besar anak. Hanya saja, kebiasaan melempar tersebut bisa saja berarti positif atau negatif bagi anak.
''Sebagian besar anak yang senang melempar mainannya merupakan bagian perkembangan yang normal,'' ungkap Hardiono yang juga ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini. Anak melempar-lemparkan mainannya, lanjutnya, untuk mempelajari apa yang terjadi. Bagi orang dewasa tentu memahami jika barang dilempar dari atas akan jatuh ke lantai karena pengaruh gaya gravitasi Bumi.
''Nah, si kecil kita ini tentunya belum memahami konsep ini. Sehingga pada waktu ia melempar, misalnya melempar bola dan bola jatuh ke lantai, ia akan melakukan hal tersebut berulang kali untuk merekam peristiwa tersebut,'' ujarnya. Setelah melemparnya berulang kali, si kecil baru akan memahami dengan caranya yang sederhana, bahwa bola yang dilempar akan jatuh ke lantai. Namun, sambungnya, orang tua harus waspada dan hati-hati menyikapi kebiasaan ini. Bila si kecil sekadar melempar benda tersebut secara berulang-ulang sebagai suatu ''ritual'' tanpa maksud belajar maka itu patut diwaspadai.
''Kadang anak yang suka melempar semua mainan tanpa alasan juga bisa berkembang menjadi anak yang agak hiperaktif. Jadi, ada perbedaan antara melempar untuk belajar dan melempar yang kurang baik,'' jelasnya.
Jika anak melempar bola dan mengamati arah jatuhnya bola, ini termasuk yang baik. Tetapi, jika si kecil sering melemparkan bola tanpa tujuan atau tidak memperhatikan ke arah mana jatuhnya bola, maka hal ini perlu dicermati. ''Nah, cara membedakan apa yang dilakukan anak kita itu baik atau tidak sangat tergantung dari pengamatan dan feeling orang tua,'' tegasnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, jelasnya, yang seharusnya dilakukan orang tua adalah menyalurkan energi anak tersebut pada kegiatan yang positif. Ketika anak melemparkan mainannya tanpa tujuan, ajaklah ia berinteraksi dengan Anda dalam aktivitasnya tersebut. ''Bujuklah anak melempar bola kepada Anda. Bermainlah bersamanya sehingga aktivitas melempar bola tersebut berubah menjadi kegiatan yang positif,'' paparnya.