Rabu 10 Apr 2013 09:07 WIB

Menjelaskan Mimpi Basah pada Si Kecil

Perbincangan ibu dan anak laki-laki/ilustrasi
Foto: redbookmag.com
Perbincangan ibu dan anak laki-laki/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang tua yang bingung, bagaimana caranya menjelaskan kepada si buyung tentang mimpi basah. Psikolog, Elly Risman mencoba berbagi tips  seputar cara menjelaskan dan membimbing anak yang akan segera memasuki masa baligh, terutama soal mimpi basah.

Sebelum menjelaskan soal mimpi basah pada si anak, bangun dan perbaikilah pola komunikasi dengan buah hati. Jalinlah komunikasi itu secara perlahan. Jadilah sahabat bagi mereka. Sehingga, anak tak takut dan menjadi terbuka. Setelah 2-3 bulan melakukan pendekatan, kini saatnya mulai untuk mencoba:

* Siapkan lem uhu dan si ibu memasak pacar cina dengan ditambah air.

* Saat tengah duduk bersama si anak di kursi, sembunyikanlah lem uhu dan pacar cina tersebut.

* Saat akan mengajak bicara si anak, posisi tak boleh saling berhadapan, karena anak akan merasa diadili. Posisi tubuh bersebelahan.

* Mulailah dengan kalimat pancingan. ''Eh, temen-mu Si B tubuhnya sudah semakin gede aja ya. Mama juga lihat kamu semakin gede juga, lho.''

* Mulailah jelaskan dengan santai kepada si anak soal mimpi basah. Bila perlu harus berlatih di depan kaca, sebelum menyampaikan hal tersebut.

* Mulailah bicara. ''Kalo badannya sudah gede seperti itu, suatu malam kamu akan mimpi. Biasanya dalam mimpi itu kamu berhubungan seks dengan wanita dan akan mengeluarkan cairan sperma.''

* Jelaskan kepada si anak bahwa hal itu adalah sesuatu yang normal dan terjadi pada setiap laki-laki yang sudah masuk masa baligh.

* Jelas pula soal sperma. ''Kalau sudah gede kayak kamu, testesmu akan memproduksi cairan yang bernama sperma.''

* ''Cairan sperma itu seperti ini.'' Segera keluarkanlah pacar cina yang telah disiapkan tadi. Seperti inilah sperma itu.

* Kalau kamu lihat wanita yang cantik, biasanya akan keluar cairan bening yang disebut mazi. Keluarkanlah lem uhu yang disiapkan.

* Segera jelaskan pada anak, bila keluar cairan mazi, maka saat akan shalat harus dibersihkan dan kemudian berwudhu. ''Tapi, bila yang keluar sperma/mani, setiap setelah keluar cairan itu kamu segera berwudhu dan kemuadian mandi dengan terlebih dulu niat untuk mandi besar.'' Tentu saja, jangan lupa menjelaskan tata cara mandi besar padanya.

* Selalu tanyakan perkembangannya setiap minggu, tentu dalam suasana yang santai. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement