REPUBLIKA.CO.ID, Dr Seto Mulyadi menyarankan beberapa langkah yang harus diajarkan kepada anak untuk melindungi diri sendiri:
Sebelum keluar rumah
- Hindarkan anak-anak memakai perhiasan yang berlebihan dan mencolok.
- Hindari memakai pakaian yang minim.
- Tidak mengangkat HP di tempat umum.
- Jika pergi ke tempat sepi, jangan sendiri, harus ada teman atau ada yang mengantar.
Perlawanan darurat
Selama ini, orang tua sering marah kalau anak-anaknya teriak-teriak. Padahal, menurut Kak Seto, teriak adalah modal yang harus dilakukan anak-anak dalam kondisi darurat. Ketika ada orang tidak dikenal mencurigakan atau hendak menculik, anak lebih baik teriak agar menjadi perhatian orang lain agar penjahat tidak berani melangkah lebih jauh.
Jangan disangka berteriak itu mudah. Bila tak terlatih, saat teriakan dibutuhkan, suara malah tercekat. "Untuk itu, coba latihan teriak sekencang-kencangnya, 'toooolooooong … Ayaaaaah, Ibuuuu …'," katanya.
Jika sudah di bawah kekuasaan penjahat
Semua orang tentu tidak mau berhadapan dengan orang jahat. Namun, jika hal ini yang terjadi, langkah yang bisa ditempuh anak adalah:
- Menuruti apa yang diinginkan penjahat, tapi tidak menyerah untuk berupaya.
- Mengambil simpatik si penjahat dengan cara yang sopan agar mereka luluh.
Misalnya, mengatakan, "Boleh ya, saya mau ketemu Mama? Saya kangen dengan Mama."
Dengan cara simpatik seperti itu diharapkan penjahat tidak akan melukai dan luluh.