Senin 24 Jun 2013 10:19 WIB

Bila Harus Melajang Lebih Lama

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Endah Hapsari
Perempuan lajang/ilustrasi
Foto: rolereboot.org
Perempuan lajang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Bila muncul galau dan khawatir pada diri Anda karena jodoh yang tak kunjung datang, segeralah memperbanyak zikir dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari godaan setan. Sibukkan diri Anda dengan beribadah atau kegiatan positif lainnya.

Maka, hendaknya menggantungkan permohonan pada Sang Mahakuasa. Khusus untuk mengusir kegalauan, maka berdoalah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, “Ya Allah, jadikanlah Alquran penyangga hati dan penerang kalbuku, penawar kesedihanku, serta pengusir kegaluan sekaligus kegelisahanku.”

Tak lupa, tetap berdoa agar Allah berkenan mendatangkan jodoh. Berdoalah karena kekuatan doa sangat dashyat. “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS al-Baqarah [2]: 186). Teruslah berdoa dan tak patah asa. Bila doa belum terkabul, bukan berarti doa tersebut “mandul”. Allah SWT pasti telah mempersiapkan yang terbaik buat Anda.

Agar doa lebih maksimal, maka pilihlah waktu-waktu yang tepat memanjatkan doa. Ada di sepertiga malam terakhir, seperti menurut riwayat Bukhari dan Muslim, dan jam-jam terakhir Jumat. Seperti diriwayatkan Bukhari Muslim, bila shalat dan berdoa di jam-jam terakhir pada Jumat, maka permintaannya akan terkabul. 

Jangan lewatkan pula berdoa di sela-sela azan dan iqamat. Masih terdapat banyak waktu mustajab untuk berdoa. Jangan pernah menyerah. Allah SWT Mahamengetahui maksud hamba-Nya. Tetaplah berusaha mencari jodoh de ngan cara-cara yang syar’i. Jangan mengedepankan materi. Kedepankanlah para calon pasangan yang mumpuni baik secara akhlak dan agamanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement