REPUBLIKA.CO.ID, Ketika anak sudah berusia enam tahun, orang tua boleh mulai mengenalkan sepak bola. Harapannya, kelak saat berusia 10 tahun anak sudah memiliki kemampuan teknik maupun fisik yang membuatnya lebih kompetitif. Lantas, sekolah sepak bola seperti apa yang bagus?
* Saat memilih, letakkan fasilitas di sekolah sepak bola di urutan ke sekian. Jangan terpikat oleh mewahnya fasilitas. Utamakan mencari tahu dahulu profil pelatihnya. “Pelatih yang mumpuni memiliki sistem kepelatihan yang bagus,” jelas coachTimo Sheunemann. Jangan pula tergiur dengan nama klub sepak bola yang beken. Belum tentu SSB itu terafiliasi dengan klub tersebut. “Bisa jadi, namanya hanya sekadar pinjaman,” kata M Yunus, pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) GOR Ragunan, mengingatkan.
* Pilihlah SSB yang sering mengikuti kejuaraan. La tih an saja tidak cukup. Anak akan termotivasi saat menerima tantangan berupa undang an bertanding, ber kompetisi. “Lihat juga prestasi yang diraih SSB tersebut,” saran Yunus.
* Saat survei SSB, perhatikan anak-anak yang berlatih. Lihat kemampuan mereka. Cari kawan main yang seimbang dengan anak atau sedikit lebih tinggi kemampuannya. Kondisi ini akan menantang anak untuk meningkatkan skillnya. Kalau kawan mainnya terlalu kontras kemampuannya, anak akan malas berlatih. “Di lain sisi, jika rekannya jauh lebih mahir, anak akan merasa minder,” papar Timo.