REPUBLIKA.CO.ID, Assalamu'alaikum wr wb,
Ibu pengasuh yang saya hormati,
Saya ibu dari dua orang anak. Anak saya yang pertama laki-laki sudah kelas VI SD. Anak saya yang pertama mandiri dan dapat kami arahkan. Sementara anak kami yang kedua --perempuan dan sudah kelas II-- saya mengalami kesulitan menghadapinya. Dia sangat keras, sulit diatur dan sering membuat saya dan suami kesal. Kami menyadari ia memiliki banyak kelebihan namun kami belum mendapat kiat-kiat menghadapinya terutama pada saat ia tidak menuruti keinginan kami. Terima kasih atas jawaban yang diberikan.
Dini, Jakarta
Jawab :
Ibu Dini yang baik, orang tua memang sering kewalahan menghadapi anak-anak yang tidak menurut, tidak dapat bekerja sama dan 'menguji kesabaran'.
Namun, orang tua perlu instropeksi diri pada saat apa, dalam kondisi apa anak dikatakan tidak menurut. Jangan-jangan orang tua yang kurang bijaksana dalam cara memberi perintah atau berbicara pada anak. Misalnya, orang tua minta tolong pada anak pada saat anak sedang asyik bermain dan saat itu adalah waktunya bermain setelah anak belajar berjam-jam. Orang tua meminta tolong dari jarak yang jauh pula sehingga anak tidak mendengar. Orang tua langsung marah dan pada saat yang sama memberi label/cap pada anak: 'nakal', 'tidak penurut', 'kupingnya rusak', dan lain-lain.
Kasusnya berbeda jika anak memang sulit diajak mandi pada pagi hari, menolak ketika diajak belajar pada saat waktu belajarnya. Anak-anak tertentu memang tidak mandiri dan spontan mengerjakan hal-hal yang sudah disepakati bersama. Misalnya, mau mandi rewel sekali, mau pakai baju lambat, dibangunkan tidur menangis.
Nah, menghadapi anak dengan tipe seperti ini orang tua harus kenal betul dengan 'kekhasan' anaknya. Kalau dia sulit dibangunkan berarti beri waktu yang lebih lama sebelum waktu dia dijemput oleh bis jemputannya. Banyak anak yang membutuhkan waktu untuk dapat segera tenang setelah bangun tidur. Ia harus dipeluk peluk, dicium-cium baru kemudian masuk kamar mandi.
Ada anak yang tidak senang jika didesak-desak atau diburu-buru lebih-lebih disertai dengan omelan ibunya. Suasana hatinya mudah sedih akhirnya ia mudah menangis dan marah-marah.
Inilah pentingnya orang tua mengenal tiap anak dan memperlakukan anak sesuai dengan keunikannya masing-masing. Pandanglah kelebihan-kelebihannya. Anda akan menjadi lebih tenang dan sabar pada saat ia 'rewel' atau menguji kesabaran Anda. Wassalam.