REPUBLIKA.CO.ID, Keharmonisan rumah tangga bergantung pada kehidupan suami-isteri yang dinamis dan kerukunan di antara sesama anggota keluarga. Tak jarang hanya karena persoalan sepele (kecil), keharmonisan rumah tangga menjadi rusak. Namun bisa juga karena salah satu tidak bisa membahagiakan pasangan lainnya. Ini umumnya dihadapi oleh pria karena mengalami disfungsi ereksi, seperti impotensi, ejakulasi dini, dan lain sebagainya.
Berbagai cara dilakukan para pria, khususnya suami, untuk mengatasi ini. Antara lain, dengan mengonsumsi multivitamin, meminum ramuan herbal, berkonsultasi dengan dokter spesialis, menggunakan obat instan penambah stamina pria, hingga memakai alat tertentu (silikon, susuk) dan lainnya.
Menurut Brand Manager Tripoten PT Dexa Medica, Sandy Setiawan, setidaknya ada tiga hal yang dibutuhkan pria dalam menjaga keutuhan rumah tangganya terkait dengan lemahnya stamina pria. Yakni, gairah, stamina dan daya tahan tubuh. ‘’Bila salah satu diantaranya mengalami gangguan, maka dapat dipastikan hubungan suami-istri tidak akan berjalan dengan baik,’’ ungkap Sandy kepada Republika.
Sandy menyebutkan, menurunnya semangat pria untuk berhubungan suami-istri dari ketiga hal tersebut disebabkan oleh dua faktor penyebab, yaitu faktor fisik dan psikis (kejiwaan). Faktor fisik disebabkan oleh kelelahan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Sedangkan faktor psikis berkaitan erat dengan faktor kejiwaan seperti stres, depresi dan lainnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh James Enoch, direktur PT Pacific Healthcare, produsen suplemen alami, penambah stamina pria merek Bluemoon. Menurut James, banyak faktor yang menyebabkan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.‘’Salah satunya, karena suami tidak bisa memberikan pelayanan yang memuaskan pasangannya ketika berhubungan suami-istri akibat menurunnya stamina dan gairah suami,’’ papar James saat dihubungi Republika.
Untuk mengatasi masalah tersebut, akhirnya banyak pria yang mencari jalan pintas dengan mengonsumsi obat-obat tertentu agar stamina dan gairahnya makin meningkat. Jenis obat-obat ini banyak dijual di pinggir jalan yang belum tentu terdaftar di Badan POM, dan belum diketahui dampaknya apakah menyebabkan jantung berdebar- debar, dan sesak, atau tidak.
