Kamis 22 Aug 2013 10:08 WIB

Jangan Buru-Buru Menikah karena Faktor Usia

Perempuan lajang/ilustrasi
Foto: rolereboot.org
Perempuan lajang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Saya seorang gadis (30 tahun), karyawati swasta. Di usia kepala ''3'' ini, saya sangat sedih karena belum menikah. Padahal pergaulan saya cukup baik, teman pria dan wanitanya berimbang. Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menjalin hubungan yang cukup dekat dengan beberapa teman pria saya (4 orang), tetapi bila saya menyinggung soal pernikahan sebagai kelanjutan hubungan tersebut, kejadiannya adalah pria-pria tersebut kemudian meninggalkan saya. Hal ini membuat saya bingung, apa salah saya?

Padahal menurut saya wajar kalau saya menanyakan hal tersebut, karena mengingat faktor usia, hubungan cukup dekat dan kehidupan cukup mapan di antara saya dengan pria-pria tersebut. Apa yang seharusnya saya lakukan?

R

Malang

 

Jawaban:

Menikah merupakan suatu tahapan yang amat penting dalam kehidupan seseorang karena menyangkut suatu keputusan untuk hidup berpasangan dengan orang lain dan membentuk keluarga baru. Keputusan untuk menikah seharusnya diambil setelah pasangan saling mengenal dengan baik dan terjadi kesepakatan di antara keduanya. 

Dengan adanya persiapan yang matang dan proses penyesuaian yang baik selama masa pacaran, maka masalah-masalah dalam perkawinan akan lebih mudah diatasi bersama. Dengan demikian pasangan akan merasakan kebahagiaan di dalam hubungan mereka.

R, saya dapat memahami keresahan anda karena sampai saat ini (pada usia ''kepala tiga'') ternyata Anda belum juga menemukan jodoh. Pertanyaan-pertanyaan dari sanak keluarga sudah pasti makin membuat Anda kesal dan ''sesak napas.'' 

Bila keempat hubungan Anda sebelumnya tidak berakhir dengan pernikahan, mungkin kesalahan tidak sepenuhnya pada diri Anda. Tampaknya pria-pria tersebut belum siap untuk menikah. Memilih pasangan hidup tentunya berbeda dengan memilih teman kencan atau pacar. bila pria-pria tersebut memilih berpacaran dengan Anda, belum tentu mereka kemudian siap untuk menjadi suami anda.

Dalam hubungan yang tengah Anda jalin dengan seorang duda saat ini, ada baiknya Anda tidak terburu-buru memikirkan pernikahan hanya karena faktor usia. Kenalilah pria ini secara lebih mendalam baik dari segi kepribadian, nilai-nilai yang dianutnya, latar belakang pernikahan pertamanya dan juga rencananya di masa depan. 

Bila ia sudah banyak terbuka mengenai perkawinannya yang lalu, Anda kemudian dapat menanyakan apakah ia memiliki rencana untuk menikah lagi. Bila jawabannya ''tidak'' atau ''tidak dalam waktu dekat'', Anda memiliki dua pilihan. Pertama tetap menjadi pacarnya karena anda sudah merasa cocok dengan dia, dan kedua cepat-cepat meninggalkannya karena Anda tidak ingin dikecewakan lagi. Jadi terserah Anda mana yang lebih baik bagi Anda.

Menikah itu memang penting, namun janganlah status tidak menikah itu dianggap sebagai sesuatu yang memalukan atau buruk. Saya yakin Anda tetap dapat berbuat banyak hal (bagi diri sendiri maupun orang lain) walaupun belum menikah. Menikah agak terlambat tapi dengan persiapan yang matang sudah pasti lebih baik daripada tergesa-gesa menikah hanya karena faktor usia.

sumber : Rubrik konsultasi
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement