Senin 23 Sep 2013 12:04 WIB

Si Gadis Bertengkar dengan Sang Ayah, Bagaimana Solusinya?

Remaja bermasalah/ilustrasi
Foto: ehow.com
Remaja bermasalah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Ibu pengasuh rubrik konsultasi yang baik, saya sedang bingung karena anak perempuan saya yang berumur 15 tahun pergi dari rumah. Kejadiannya karena dia merasa ayahnya sudah menyuruhnya pergi dari rumah. Hal ini terjadi karena suami saya merasa kesal pada anak karena anak kami tidak menjawab pertanyaan ayahnya dan bersikap tidak sopan.

Suami saya marah dan merasa kesal. Dengan suara tinggi akhirnya mengatakan kepada anak, Kamu boleh keluar dari rumah ini kalau tidak mau mendengar nasihat Ayah. Akhirnya, anak saya benar-benar pergi. Namun, sempat dicegat oleh teman yang kebetulan melihat dia di jalan. Teman saya membawa dengan paksa ke dalam mobilnya walaupun dia meronta-ronta dan mengajaknya ke rumah teman tadi untuk meredakan kemarahannya.

Suami saya memang keras dan saya tidak tahu harus melakukan apa. Saya bermaksud meminta teman saya untuk menampung anak saya sementara sampai dia tidak marah lagi pada saya. Selanjutnya, apa yang harus saya lakukan? Apa yang dapat saya sampaikan kepada suami menghadapi anak saya yang sensitif ini?

Saya takut anak kami semakin jauh dan akan terjerumus ke pergaulan yang tidak kami inginkan mengingat dia bilang dia akan pergi ke rumah temannya saja. Terima kasih atas jawaban dan saran yang diberikan.

 

Muslimah, di bumi Allah.

 

Jawaban:

Ibu Muslimah yang dirahmati Allah.

Banyak kasus serupa yang saya temukan di lapangan. Banyak orang tua yang kewalahan menghadapi perubahan sikap dan tingkah laku anaknya yang sedang memasuki masa remaja. Hal ini terjadi di setiap generasi dengan variasi permasalahan yang berbeda-beda. Mungkin Ibu juga pernah mengalami hal yang sama, namun penyelesaian yang Ibu ambil pada masa itu adalah dengan mengurung diri atau menuliskannya dalam buku harian. Pada masa itu anak-anak masih memiliki rasa takut dan hormat kepada orang tua.

Ibu juga pernah merasakan tidak enaknya ketika orang tua, terutama ayah, melarang Ibu ikut berkemah Sabtu-Ahad atau menginap di rumah teman. Orang tua sangat menjaga anak gadis dan bujangnya karena khawatir mereka akan melakukan hal yang dilarang agama atau melanggar norma sosial. Tanpa sadar, sekarang orang tua juga melakukan hal yang sama dengan anak-anak.

Namun, tidak disertai dengan kedekatan emosional atau penanaman dasar-dasar agama yang kuat sejak dini sehingga reaksi anak terlihat sangat mengagetkan dan membuat orang tua marah besar karena merasa tidak dihargai. Oleh karena itu, reaksi orang tua yang sering muncul adalah meminta anak untuk pergi mencari rumah yang tidak memiliki aturan seperti yang ditanamkan oleh orang tua. Anak remaja karena ditan tang seperti itu mengambil tindakan tanpa pertimbangan matang dan akhirnya pergi dari rumah (kabur).

Untuk itu, saya sarankan agar Ibu menemui anak gadis Ibu di rumah temannya. Tunjukkan kepadanya bahwa Ibu sedih dan menyesal atas tindakan ayah dan tindakan yang diambil oleh anak. Jika Ibu merasa saat ini belum saatnya anak bertemu dengan ayahnya karena khawatir bertambah parah, biarkan anak tinggal di rumah teman Ibu untuk menenangkan diri. Dengan demikian, dia dapat berpikir dengan tenang dan dapat mengambil hikmah dari tingkah lakunya dan kejadian yang baru terjadi.

Jika memungkinkan, titipkan pesan ke teman Ibu tentang hal-hal yang Ibu harapkan dari anak. Terkadang, anak mendengar nasihat dari orang lain ketimbang dari orang tuanya. Mungkin dapat membawa anak ke psikolog atau pusat krisis yang ada untuk mengetahui permasalahan apa yang sedang dialami anak dan harapan apa yang tidak terpenuhi dari orang tua sehingga Ibu akan mendapat pelatihan tentang cara-cara bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak remaja jika Ibu tidak dapat memberi tahu suami.

Ajaklah suami menemui psikolog atau pusat krisis terpadu tadi sehingga orang tua mendapat pemahaman yang sama dan dapat menghadapi anak dengan sikap yang konsisten sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian, anak merasa orang tua memerhatikannya dan diharapkan simpul permasalahan dapat diambil dan anak kembali ceria dan tumbuh sesuai dengan harapan Ibu dan suami. Semoga. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement