Rabu 09 Oct 2013 15:02 WIB

Jurus Jitu Agar Anak Senang ke Masjid (1)

 Kegiatan anak-anak di masjid/ilustrasi (Aditya Pradana Putra/Republika)
Kegiatan anak-anak di masjid/ilustrasi (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, Mengajarkan anak senang berkunjung ke masjid perlu dilakukan sejak dini. Namun, sebaiknya pakailah cara yang menyenangkan agar anak senang berlama-lama di masjid. Berikut adalah jurusnya:

 

1. Hindari memaksa anak untuk ikut ke masjid. 

Beribadah hendaknya dilakukan dengan kesadaran penuh, bukan dengan paksaan. Orang tua cukup berusaha dengan optimal untuk mencontohkan dan mengajarkan esensi ibadah. Seiring bertambahnya usia, anak akan semakin mengerti kewajiban shalat dan keutamaan shalat berjamaah. Biasanya anak di atas tiga tahun sudah dapat mempertimbangkan dan menyampaikan isi hatinya dengan baik.

 

2. Kala mengajak ananda yang masih terlalu kecil ke masjid, ambil shaf mendekati dimulainya shalat. 

Hindari mengambil posisi di tengah shaf shalat. Pilihlah posisi paling belakang. Trik ini memang bertentangan dengan anjuran shalat berjamaah, namun ada kepentingan lain yang perlu diprioritaskan. Tujuannya, jika ananda menangis minta perhatian, orang tua bisa menghentikan shalat tanpa terlalu mengganggu yang lain.

 

3. Ketika anak usia dua tahun ke bawah ikut ke masjid dan menangis rewel, berkompromilah dengan suasana hatinya. 

Ibu ataupun ayah yang mendampingi sebaiknya menghentikan shalatnya. Niat saja sudah dicatat pahalanya. Jika anak dibiarkan menangis malah akan mengganggu kekhusyukan jamaah lainnya.

 

4. Untuk anak tiga tahun ke atas, manfaatkan kemampuan nalar dan bicaranya untuk memberikan pengertian.

Prakondisi yang baik akan menentukan kelancaran ibadah. Segalanya berawal dari pembiasaan sejak kecil. Beri pengertian kepada anak agar tak membuat kegaduhan di masjid. Cara orang tua memberikan pemahaman tentang nilai-nilai shalat dan tata tertib nya akan membentuk pemahaman anak. Sejak anak berusia dini atau tiap kali akan berjalan ke masjid, beri pengertian kepada anak bahwa saat shalat orang memerlukan ketenangan. Jika kamu ribut, ibu tidak bisa shalat. Ibu tidak bisa konsentrasi terhadap bacaan shalat. Orang tua dapat memberikan hukuman jika anak tak mematuhi kesepakatan tersebut. Jika kamu ribut di masjid, besok tidak boleh ikut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement