REPUBLIKA.CO.ID, Banyak playgroup yang mengajarkan batita menulis, membaca, bahkan diberi beban pekerjaan rumah (PR). Ada pula tugas-tugas yang harus siswa selesaikan. Padahal, di usia batita, anak belum waktunya diberi tanggung jawab. Di masa batita, anak harus benar-benar merasakan saat-saat bermain, bukan belajar.
Orang tua sebaiknya meninggalkan playgroup macam itu dari daftar pilihan. Program tersebut terlalu dini diperkenalkan. Batita belum waktunya berada di lingkungan sekolah dan kelas. “Mereka harusnya mendapat kurikulum bermain,” tegas psikolog, dra Evita MPsi.
Batita harus merasa nyaman dan menikmati permainan dengan suasana santai. Mereka juga harus bebas bereksplorasi juga mengenal dunia, bukan belajar me nulis. “Bermain bola, berguling, permainan yang melatih kelenturan, permainan me ngenal warna, bentuk, musik, dan bernyanyi cocok untuk batita,” urai Evita.
Ada dampak buruk yang akan menghadang anak yang dipaksa belajar terlalu dini. Mereka yang belum matang ini kelak menganggap belajar bukan hal yang menyenangkan. “Sia-sia menyekolahkannya sejak kecil kalau hasilnya seperti itu,” komentar Evita.
Orang tua sebaiknya jeli memilih playgroup. Carilah yang benar-benar mengajak anak bermain, bukan belajar. Coba cari tahu program playgroup. Tanyakan bentuk kegiatannya. Sambil survei lokasi, pantau suasana bermain di sana. “Jika anak-anak terlalu banyak tugas, sebaiknya hindari playgroup tersebut,” saran Evita.