Rabu 13 Nov 2013 13:19 WIB

Yuk, Gali Bakat Anak Sejak Dini

Rep: Desy Susilawati/ Red: Endah Hapsari
Anak berbakat/ilustrasi
Foto: essentialkids.com.au
Anak berbakat/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Sering berinteraksi dengan anak, orang tua tak akan kesulitan memantau bakat anandanya. Bisa jadi, sang anak suka dan terampil menyanyi, bercerita, memasak, atau menggambar. “Kalau anak malu untuk mengobrolkan aktivitas kegemarannya itu, ajak saja ia berkumpul dengan anak-anak lain yang memiliki minat sejenis,” saran ibu berputra empat, Dewi Yasmarina. 

Pelatihan untuk mengasah bakat anak tak selalu mahal untuk diakses. Asalkan, orang tua mau mencari informasi sebanyakbanyaknya, kursus gratis pun ada untuk anandanya. “Kalaupun anak tidak ikut kursus, orang tua dapat menstimulasi dengan mendampingi, bersikap proaktif, menanggapi keluhan-keluhannya, dan membantu mencarikan solusi saat anak kesulitan dalam mengembangkan bakatnya tersebut,” ujar ibu yang akrab disapa Yas. 

Ketika mendampingi anak mengasah bakatnya, berikan pujian penyemangat atas setiap kemajuan yang anak capai. Di saat anak gagal menampilkan karyanya yang ter baik, janganlah mencercanya. Pujian dan dukungan dari orang tua akan melahirkan kepercayaan diri anak. “Seiring waktu, anak akan mampu mengoreksi sendiri hasil usahanya,” ujar Erwina Faisal, ibu dari pemain biola cilik. 

Orang tua perlu menyediakan waktu untuk menemani buah hati untuk memperdalam bidang yang digemarinya. Berikan motivasi agar anak menghasilkan karya yang nyata dari bakatnya. Tentunya, anak yang sangat berbakat pun tak boleh tereksploitasi demi mendulang materi. “Mikdad yang jago nyanyi tidak kami arahkan untuk mengikuti ajang perlombaan untuk melejitkan artis cilik secara instan,” kata Yuliana. 

Memiliki anak yang berbakat di bidang seni peran, Yuliana pun sering kali menolak permintaan Mikdad untuk ikut serta dalam pengambilan gambar sinetron yang dinilainya tidak cocok bagi anaknya. “Agar ia memiliki karya yang terekam, kami membuatkan album lagu dan mengedarkannya sendiri.” Inspiratif, bukan? 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement