REPUBLIKA.CO.ID, Diennaryati Tjokrosuprihatono, dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, sangat menyarankan read aloud atau membacakan cerita dengan disuarakan itu dilakukan pada masa balita bahkan sejak dalam kandungan. ‘’Tidak ada salahnya membacakan cerita sejak hamil, nanti anak akan terkondisi dengan suara ibunya. Bayi itu akan merasa nyaman sehingga berkembang menjadi anak yang tenang,’’ katanya.
Balita adalah masa yang paling peka untuk menyerap segala sesuatu. Seperti halnya busa yang masih baru yang langung menyerap air. Oleh karena itu sekitar 50 persen dari kemampuan manusia disemai pada masa tersebut. Untuk membekali kemampuan itu anak bukan diajari tetapi dirangsang untuk belajar.
Anak akan bahagia untuk belajar jika stimulus atau rangsangan dari orangtuanya itu menyenangkan. Rangsangan tersebut berasal dari lingkungan rumah dan keluarga. ‘’Sebuah penelitian mengungkapkan, anak yang cepat menangkap pelajaran adalah yang sejak kecil sudah dibiasakan membaca atau dibacakan cerita, lingkungan rumah yang nyaman, variasi bacaan yang banyak, serta pensil dan kertas yang mudah ditemukan,’’ ujar Diennaryati.