Jumat 29 Nov 2013 10:32 WIB

Muslimah, Inilah Kecantikan Dalam Islam

Muslimah/ilustrasi
Foto: flickr.com
Muslimah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Wanita mana yang tidak ingin tampil cantik? Di era modern ini, bagi sebagian wanita, penampilan cantik dan menarik bahkan sudah menjadi kebutuhan dan keharusan. Berbagai cara dan upaya pun ditempuh untuk memiliki kecantikan yang ideal.

Mereka pergi ke salon kecantikan, memakai aneka kosmetika, mengenakan pakaian merek ternama, bahkan menjalani operasi plastik untuk memperindah bagian tubuh tertentu. Perasaan ingin tampil cantik adalah hal yang wajar. Itu merupakan kecenderungan bagi setiap kaum Hawa, dan menjadi fitrah sekaligus nikmat dari Allah SWT. 

Namun kecantikan juga adalah ujian. Bagi yang menggunakannya sesuai tuntutan agama, dia akan menjadi orang yang beruntung. Dan bagi yang menggunakannya di jalan kemaksiatan, sangatlah merugi dan berdosa. Kecantikan haruslah meliputi kehidupan beserta seluruh isinya, juga segala sesuatu di sekitar manusia. Segala yang bisa ditangkap oleh panca indera perlu diupayakan terlihat cantik dan indah.

Maka dalam konteks ini, kecantikan tidak bisa dinilai dan dimaknai hanya dari aspek lahiriah semata. Ada unsur yang lebih utama, bahkan dapat menyematkan seorang Muslimah pada predikat 'ratu kecantikan sejati'.

Dijelaskan oleh al Raghib, terdapat istilah dalam bahasa Arab untuk menyebut segala sesuatu yang indah dan disukai, yakni al-husn. Selama ini, al-husn dikenal hanya sekadar yang dianggap bagus oleh panca indera. ''Sementara al-husn yang dimaksudkan dalam Alquran adalah sesuatu yang dianggap bagus oleh hati nurani (al-bashirah),'' kata al Raghib.

Dengan begitu, seorang Muslimah diharapkan mampu menghadirkan kecantikan batin dalam kehidupannya. Sabda Rasulullah SAW, ''Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk fisik dan harta kalian, tetapi pada hati dan perbuatan kalian.'' (HR Muslim)

Jadi, tidak perlu berkecil hati jika pun fisik kurang cantik, karena kecantikan batin akan mempercantik lahiriahnya. Siapapun yang melihatnya pasti bakal menyukai dan mengaguminya, demikian ungkap Ibnu al Qayyim.

Dan bagi ulama ini, kecantikan lahir adalah 'bonus' dari Allah SWT kepada sebagian orang yang dikehendaki-Nya. Oleh karena itu, Nabi SAW mengingatkan mereka yang dikaruniai kecantikan oleh Allah SWT, agar lebih mempercantiknya dengan akhlak yang bagus.

Pada konteks keimanan, kecantikan akhlak menjadi cerminan dari sifat-sifat terpuji, yang pada gilirannya akan membuatnya ikhlas dalam mencintai Allah SWT. Apapun yang dilakukan bernilai ibadah, termasuk di lingkup pembinaan keluarga sakinah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement