Kamis 12 Dec 2013 10:33 WIB

Waspadalah, Ini Gejala Anak Anda Mulai Stres

Red: Endah Hapsari
Anak ketakutan/ilustrasi
Foto: wordpress.com
Anak ketakutan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Dunia anak-anak identik dengan bermain yang menyenangkan. Santai dan tanpa beban. Ini berbanding terbalik dengan dunia orang dewasa yang penuh tuntutan hidup yang seringkali menimbulkan stres. Namun, siapa sangka di balik wajah polosnya, anak-anak juga rentan terkena stres.

Psikiatri dari Universitas Indonesia Dr Suryo Dharmono SpKJ (K) mengatakan, stres adalah respons mental seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Orang hidup tidak mungkin terhindar dari stres. Namun, stres tidak selalu berarti sakit dan harus dapat diobati.

Dalam taraf tertentu stres bermanfaat untuk mengembangkan kepribadian, ujar Suryo. Menurutnya, ada dua jenis stres yaitu  eustress dan distress. Eustress diperlukan untuk menyiapkan individu menghadapi ancaman  sehingga dapat berdampak baik jika disikapi dengan cara mengubahnya menjadi sesuatu yang positif. Misalnya, anak takut tidak lulus ujian, maka ia mengatasinya dengan giat belajar.

Sebaliknya, distress adalah kondisi stres yang berlebihan atau berkepanjangan yang bisa merugikan individu. Misalnya, anak takut terhadap guru yang galak lalu ia mogok sekolah. Stres menyebabkan berbagai keluhan psikis seperti mental emosional dan  fisik, papar Suryo. Ciri-ciri yang bisa dikenali jika seseorang terkena stres antara lain perasaan cemas, khawatir, ketakutan, gelisah, agresif, emosi labil, cepat tersinggung atau marah, depresi, frustasi, malas, dan apatis.