REPUBLIKA.CO.ID, Dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS, seorang ginekolog dan seksolog kondang, bilang cinta dan seks adalah masalah utama yang dihadapi di usia remaja. Kalau tidak dapat dikendalikan, hasilnya bisa ditebak, dong? Kehamilan remaja, aborsi, putus sekolah, perkawinan dini, perceraian, penyakit kelamin, dan konsumsi obat-obat terlarang.
Kalau menurut Pak dokter Boyke, nggak susah-susah amat untuk menghindari seks bebas. Ada tiga hal yang perlu diingat. Pertama, harus berpedoman pada ajaran agama. Kedua, perhatikan norma sosial di masyarakat dan ketiga, adat istiadat setempat. ''Satu saja dari tiga pedoman itu dilanggar, dikhawatirkan bisa memicu hal-hal tidak diinginkan bersama,'' kata dia.
Kata dokter Boyke, niatkan bahwa tujuan berpacaran adalah untuk mengenal lebih dekat dan saling mengisi. Landasi pula dengan rasa keimanan. ''Iman merupakan rem paling pakem dalam berpacaran,'' ujarnya. Yang juga nggak kalah penting, kamu juga bisa minta informasi dari orang tua atau lembaga yang memang mengurus soal remaja. Biasanya, kalau informasi dari sumber seperti itu nggak akan menjerumuskan kita.
Seperti dokter Boyke bilang, tahu soal seks yang benar bakal bisa menekan laju angka penderita penyakit kelamin, AIDS, dan aborsi di kalangan remaja. Bahkan, juga bisa mencegah terjadinya perilaku penyimpangan seks. Sayangnya, ada sebagian remaja yang malah tidak pernah mendapatkan soal pendidikan seks tidak di sekolah atau lembaga formal lainnya.
Hasilnya, mereka lantas mencari tahu dari berbagai media seperti di internet, buku, serta VCD porno yang dijual bebas.''Nah, jika sudah mendapatkan pendidikan ini secara proporsional, diharapkan para remaja akan menjadi lebih berhati-hati dan menjaga dirinya, termasuk ketika memutuskan berpacaran,'' ujar dokter Boyke.