REPUBLIKA.CO.ID, Kemandirian bukan hal instan. Sebelum anak belajar untuk bisa ma kan sendiri, orang tua harus mengajarkannya hal-hal dasar yang membawa anak ke kemandirian. Tak ada orang tua yang ingin anaknya harus terus disuapi hingga dewasa bukan?
Menurut psikolog yang juga dosen Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Evita, kemandirian anak tidak bisa muncul dengan sendirinya. Harus ada proses belajar yang dilalui anak. “Butuh waktu, butuh upaya kedua orang tuanya untuk membangun kemandirian anak,” ujar Evita.
Anak umumnya bisa mulai mandiri saat menginjak usia dua ta hun. Saat itu, kematangan fisik dan motoriknya mulai tampak. Anak juga sudah mulai mengenal dunia dan lingkungannya. Karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu melatihnya agar menjadi pri badi yang mandiri.
“Anak usia dua tahun ke atas sudah bisa diberi tugas yang agak sedikit berat,” katanya. Kemandirian yang sudah bisa dilakukan anak usia dua tahun, misalnya menyikat gigi sendiri. Awalnya, memang orang tua harus mengenalkan anak akan sikat gigi, bentuk, dan fungsinya. Kemudian, ajarkan anak memegang sikatnya.
Setelah itu, jadilah model untuk anak. Ajarkan anak menyikat giginya dengan memberikan contoh yang benar. Katakan kepada anak, “Ini lihat ibu mau menyikat gigi, gigi ibu kotor. Begini cara yang benar.”
Walaupun belum sempurna memegangnya karena motoriknya belum bagus, anak harus diberi kesempatan. Anak tidak akan berkembang kalau tidak belajar. Evita menyayangkan sebagian orang tua yang tidak memberikan kesempatan kepada anaknya. Mengguna kan alasan supaya urusan anak cepat selesai, orang tua memilih menyikatkan gigi anak ketimbang membiarkannya belajar.