REPUBLIKA.CO.ID, Hubungan menantu perempuan dengan ibu mertua memang rumit. Keduanya bisa saja merasa keberadaannya terancam. Bagaimana caranya agar perempuan bisa mendapat tempat di keluarga tanpa membuat mertuanya merasa tersisih? Berikut tipsnya.
Menyatakan pendapat
Komentar ibu mertua kadang bisa disalahartikan. Saran agar menyeimbangkan karier dengan keluarga dapat saja dianggap sebagai kritik pedas oleh menantu perempuan. Di lain kesempatan, saran untuk pengobatan cucunya bisa terdengar laksana perintah. Berprasangka baik saja terhadap perhatiannya. “Namun, kalau maksud ibu mertua justru sebaliknya, coba sampaikan ucapan terima kasih seraya mengatakan Anda dan suami telah membuat keputusan bersama,” kata psikoterapis Tina B Tessina PhD.
Mana perhatiannya?
Banyak perempuan jarang berbincang dengan ibu mertuanya. Mereka seolah mengambil jarak. Bangunlah hubungan yang akrab dengan mertua agar suami tak sebal terus-menerus menjadi penengah. “Itu juga akan membuat anak-anak lebih nyaman berinteraksi dengan kakek dan neneknya,” komentar Tessina.
Menyalahkan mertua
Banyak istri menyalahkan ibu mertua atas kekurangan suaminya. Mereka menganggap ibu mertuanya tidak sukses mengajarkan anak lelakinya untuk bersikap lebih baik. Padahal, menyalahkan justru dapat memicunya meninggikan pagar pertahanan. “Sebaiknya, selesaikan masalahnya berdua saja dengan suami agar suami juga belajar untuk bertanggung jawab terhadap kelakuannya,” ujar psikoterapis Deanna Brann PhD seperti dikutip dari womans day.com.