Kamis 23 Jan 2014 11:06 WIB

Tetap Bersyukur Meski Tidak Dikaruniai Anak

Suami istri tanpa anak/ilustrasi
Foto: flickr.com
Suami istri tanpa anak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Siti Aisyah tidak berkurang kemuliaannya, beliau tidak punya anak. Memiliki anak adalah sebuah cobaan, tidak memiliki anak juga merupakan cobaan hidup bagi kita.

Pertama, jangan pernah merasa minder menjalani kondisi demikian. Minder tidak akan membuat seseorang hamil dan melahirkan seorang anak. Allah yang telah menciptakan kita dan alam semesta ini dan hanya Allah-lah yang berhak.Tidak perlu kita khawatir tidak ada orang yang akan mewarisi kakayaan kita dan meneruskan silsilah keluarga, karena keputusan Allah adalah yang terbaik bagi kita. Saat ini, mungkin kita belum dipercaya Allah untuk dititipi anak, maka berbaik sangkalah kepada-Nya.

Boleh jadi, justru orang yang tidak dititipi anak itu jika dia ridha dan berbaik sangka kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan jalan lainnya. Misalnya saja, timbulnya keinginan dan kesiapan padanya untuk mengangkat anak untuk disayangi, didik, bina, dan disekolahkan.

Walaupun tidak ada keterkaitan darah, kita dapat mengurusnya seperti anak sendiri, dan ini adalah ladang amal bagi kita. Kita tidak perlu memikirkan apakah itu anak kandung atau bukan, tapi kita harus memfokuskan hati, pikiran, dan amal kita untuk memajukan mereka. 

Dan jika sikap kita demikian, maka insya Allah anak yang telah kita didik dengan pendidikan dan pembinaan yang benar akan memuliakan kita sebagai orang tua. Memajukan orang lain tanpa pamrih, akan membuat anak ini memuliakan orang tua kandungnya dan menyejahterakan orang lain. Jika bingung masalah warisan, tidak ada salahnya kalau kita membagikannya karena warisan yang sesungguhnya adalah amal kita.

Bagi orang tua yang belum dititipi amanah seorang anak, mudah-mudahan hal itu menjadi kebaikan bagi dunia dan akhiratnya. Dan mudah-mudahan kondisi tersebut tidak menghalangi mereka untuk berprestasi dalam hidup. Kita terus belajar untuk selalu menyadari bahwa setiap waktu yang kita jalani adalah ujian bagi kita apapun itu bentuknya, ujian kesempitan maupun ujian kelapangan.

Yang jelas ujian ini akan menjadi mudah kalau kita tahu ilmunya. Bukan perkara punya atau tidak punya anak, tapi perkara punya atau tidak punyanya kita iman. Itulah yang membuat hidup ini jadi susah. Ingatlah, hidup adalah perpindahan dari cobaan ke cobaan yang lain. Hanya orang yang selalu menyiapkan diri dalam hiduplah yang akan menikmati setiap cobaan menjadi peningkat kemuliaan baik dunia maupun akhirat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement