Ahad 23 Feb 2014 11:09 WIB

Ingin Harmonis? Jangan Katakan Ini Pada Suami

Berkata-kata dengan bijak merupakan keahlian yang harus dimiliki suami dan istri.
Foto: simplygreatlives.com
Berkata-kata dengan bijak merupakan keahlian yang harus dimiliki suami dan istri.

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu bagian terbaik dari pernikahan adalah perasaan nyaman bisa mengatakan apa pun pada suami. Tetapi, bila mulut tidak dijaga kadang terlontar ucapan yang justru bisa menyakiti perasaan pasangan.

Menurut pengarang buku Every Day Love dan psikoterapis Judy Ford, berbicara dengan bijak merupakan keahlian yang harus dipelajari setiap pasangan. ''Semua orang sudah merasa capai dengan hidup dan dunia luar. Di rumah pasangan tidak perlu merasa hal yang sama pula,'' katanya.

Supaya perkawinan berjalan harmonis. Berikut sejumlah kata-kata yang sebaiknya tidak diucapkan di rumah kepada pasangan.

1. Kamu seperti ayahmu                                                      

Ini sebaiknya tidak dikatakan. Kata-kata itu terkesan jahat. Juga membuat suami merasa dia memiliki karakter yang memamerkan sisi kurang baik dari keluarganya. Jika istri ingin mengkritik suami seperti itu, setop dan pikirkan dulu.

Mungkin, ayah mertua adalah tipe orang yang tidak pernah meletakkan piringnya ke dapur usai makan. Bila melihat suami melakukan hal serupa, jangan katakan ia mirip ayahnya. Bilang saja pada suami bisakah ia menaruh piringnya di dapur setelah selesai makan. Cara ini akan membuat tujuan tercapai tanpa harus menyakiti suami.

2. Kapan kamu akan mencari pekerjaan baru?

Pertama, tanya ke diri sendiri dulu kenapa suami membutuhkan pekerjaan baru. Istri perlu sangat berhati-hati bila menyangkut kemampuan suami menghidupi keluarganya.

Ford mengatakan, pria mengevaluasi dirinya dengan melihat bagaimana ia bisa menghidupi keluarganya. Menyinggung suami di area sensistif bisa menimbulkan pertikaian. Hindari dengan secara reguler berbincang tentang karier suami dan istri, ambisi karier, dan kekhawatiran bujet. Di situ muncul kesempatan untuk membicarakan gaya hidup pasangan suami istri dan bagaimana keluarga ingin hidup.

3. Ibuku mengingatkanku kamu akan melakukan ini

Kata-kata tersebut biasanya terlontar bila istri sangat marah. Kata-kata itu juga seakan membuat istri didukung banyak orang ketika marah pada suaminya. Ucapan seperti itu tapi tidak baik karena istri mengesankan tidak satu paham dengan suami. Bila ada perasaan yang mengganjal, sampaikan tanpa harus membawa-bawa orang lain.

4. Tinggalkan, saja. Biar ku kerjakan sendiri

Kata-kata ini melukai dua arah. Pertama, kata-kata tersebut mengesankan suami bukan orang yang sanggup atau layak melakukan sesuatu di rumah. Kedua, orang dewasa mana pun akan merasa terhina mendengar kemampuannya diremehkan. Bila kata-kata seperti itu berulang terus, suami akan berpikir dia tidak mampu mengerjakan apapun.

5. Ya, saya puas (meski ternyata tidak)

Berbohong bukan ide yang bagus, terutama bila menyangkut keintiman di tempat tidur. ''Definisi intim adalah membiarkan pasangan melihat kekurangan kita,'' kata Ford. Itu termasuk bila kehidupan ranjang suami istri berada dalam kondisi darurat.

Ketika istri berpura-pura menikmati hubungannya dengan suami, istri bisa jadi merasa tidak menyakiti perasaan suami. Saat suami bertanya, mungkin ia pun merasa ada yang salah. Ketidakpuasan bisa dibahas ketika suami istri sedang berada di kendaraan dan istri bisa mengatakan ingin mencoba sesuatu yang berbeda.

6. Kamu selalu...

Menurut Ford, ada dua kalimat yang sebaiknya tak diutarakan pasangan. ''Kamu selalu... Atau kamu tidak pernah...'' ucapnya. Kata-kata itu menciptakan nada negatif di pasangan, membuat komunikasi terhenti dan mengakibatkan pasangan dalam posisi defensif.

Bila ada isu yang harus diselesaikan, hindari menggeneralisasi situasi dan fokus pada masalah. Katakan pada suami, ''waktu kamu pulang dengan mobil yang bensinnya habis, maukah kamu ingat untuk mengisinya sebelum benar-benar habis supaya saya tidak kehabisan bensin saat hendak pergi.''

Kata-kata itu lebih baik ketimbang mengatakan pada suami ia tidak pernah mengisi bensin usai memakai mobil.

7. Menurut kamu celana itu bagus?

Ketika istri mencoba mengatakan pada suami, kalau ia mulai bertambah berat badannya, coba utarakan kata-kata di atas. Besar kemungkinan suami tidak akan mendapatkan pesan tersembunyi istri. Istri hanya akan menghina penampilan suami tanpa menunjukkan perhatian serius pada kesehatannya.

Sebaiknya, katakan sesuatu yang istri suka tentang penampilan suami. ''Kalau kamu pakai kemeja biru, kamu kelihatan bagus, deh.'' Kemudian perluas topik dengan isu berat badan suami dari segi kesehatan bukan penampilan. Pendekatan yang lembut akan lebih bermanfaat.

 

sumber : Good Housekeeping
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement