REPUBLIKA.CO.ID, Setahun pertama ketika Anda dan pasangan Anda memiliki bayi, hidup bukan hanya membahas tentang senyum pertama atau langkah kaki pertama yang dibuat bayi Anda. Pergeseran hubungan antara suami istri juga akan terjadi.
Selamat datang di babak baru kehidupan dan cinta Anda. Dua pertiga pasangan menemukan kondisi yang membuat mereka merasa memiliki bayi menyebabkan perubahan hubungan suami istri yang tidak ada sebelumnya.
Tahun pertama ketika Anda punya anak adalah masa pasang surut dalam kehidupan berkeluarga. Bagaimana supaya rangkaian perubahan hubungan ini bisa berlangsung secara halus sehingga Anda dan suami atau istri bisa menjaga romantisme hubungan satu sama lain?
Berikut paparannya, dilansir dari Mother and Baby, Senin (26/5).
5. Periode 9-12 bulan
Kembali bekerja sering kali memicu ketegangan, terutama ketika Anda mengelola sebagian besar tugas-tugas rumah tangga. Misalnya, selain mengurus anak, istri juga membersihkan rumah, mencuci baju, memasak, dan bahkan bekerja di kantor juga.
Pakar pernikahan, Cathy O'Neil mengatakan hal ini bisa membuat istri kesal dengan suaminya. Pikirkan tentang apa jalan ideal yang bisa dilakukan istri, apakah harus berhenti bekerja di kantor dan mengurus rumah tangganya, atau memiliki seorang pembantu atau pengasuh bayi.
Pada masa ini, pria sering diasumsikan lebih memilih istri mereka untuk menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Namun, itu tidak selalu terjadi.
Psikolog Anjula Mutanda mengatakan istri yang sebelum menikah sudah terbiasa bekerja akan sangat sedih jika harus meninggalkan pekerjaannya untuk fokus mengurus suami dan anak. Sebagai suami, Anda harus belajar memahami perasaan istri. Apalagi, jika dalam kehidupan berumah tangga, seorang suami lebih mengandalkan finansial istri yang gajinya lebih tinggi dibandingkan dirinya.
6. Periode 12 bulan dan seterusnya
Pada masa ini, sebagian besar waktu Anda mungkin bisa beristirahat dengan tenang. Jadi, saatnya kembali memprioritaskan hubungan Anda dan suami. Terapis perkawinan, Andrew G Marshall mengatakan suami istri pada masa ini harus kembali merasa seperti hari-hari di awal pernikahannya.
Mereka bisa kembali saling menggoda, merayu, memuji, mengirim pesan cinta dan sayang, bahkan saling memberikan ciuman di pagi dan malam hari. Ini adalah cara kecil di mana Anda dan suami Anda bisa kembali saling menghargai satu sama lain.
Suami pada periode ini mungkin tidak mengakuinya, namun istri bisa merasa lega bahwa dia bisa kembali memiliki waktu untuk suami. Namun, waktu yang sulit adalah menemukan beberapa jam untuk 'libur' dan menghabiskan waktu berdua saja, tanpa anak.
Selain Anda keluar rumah untuk berjalan-jalan bersama bayi, tak ada salahnya Anda mencoba untuk menghabiskan waktu berdua saja sebagai suami istri, tanpa bayi. Ini bisa menjaga romantisme dalam kehidupan suami istri Anda.