REPUBLIKA.CO.ID, Cerita investasi bodong yang merugikan nasabahnya sudah sering terdengar. Namun, kasus serupa kerap terulang kembali. Iming-iming keuntungan besar dari investasi itu menjadi daya pikat utama. Agar terhindar dari penipuan serupa, ada baiknya kita waspada.
Prita Hapsari Ghozie, CEO dan chief financial planner ZAP Finance, menegaskan untuk selalu memeriksa ulang setiap tawaran investasi yang diterima. “Periksa perusahaannya, terdaftar di mana, apakah masuk Bapepam,” kata Prita.
Tak berhenti di situ, Prita berujar, sebelum memutuskan apakah tawaran investasi itu sungguhan atau tipuan, selalu cek skema keuntungannya. Biasanya, skema investasi tipuan akan berjalan lancar dalam satu hingga dua tahun pertama.
Keuntungan yang sebelumnya lancar lalu mulai bermasalah di atas tahun ketiga. “Kalau Anda mengalami pembayaran bagi hasil yang mulai seret, waspada dan cepat tarik dana Anda,” tegasnya.
Sebelum memutuskan berinvestasi, Prita menyarankan berkonsultasi dulu dengan seorang perencana keuangan independen. Apalagi, sambungnya, kalau tawaran investasi menjanjikan hasil yang sangat fantastis.
Berinvestasi melalui produk-produk pasar modal dalam negeri juga tak melulu mulus. Masih ingat penipuan reksa dana palsu yang diterbitkan PT Antaboga Delta Sekuritas yang dibeli melalui Bank Century?
Atau, kasus dilarikannya dana nasabah sebesar Rp 245 miliar oleh Komisaris Utama PT Sarijaya Permana Sekuritas? Kasus ini baru terungkap ketika Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menemukan indikasi penyalahgunaan rekening efek nasabah oleh sang komisaris.
Memilih manajer investasi dalam perusahaan penerbit produk investasi pun menjadi penting. Jangan lupa hingga kini nasabah yang uangnya dulu diinvestasikan dalam produk reksa dana Antaboga, belum mendapat pengembaliannya.
Sedangkan Hario Soeprobo, President Director First State Investment Indonesia, membagi tips memilih manajer investasi. Menurut Hario, ada tiga hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan menggunakan jasa manajer investasi yang nantinya akan mengelola dana investor.
Pertama, cari manajer investasi yang memiliki reputasi dunia. Reputasi berkelas internasional penting karena manajer investasi harus memiliki pengalaman matang mengelola dana investasi. Carilah manajer investasi dengan pengalaman bertahun-tahun sebab produk pasar modal sudah berumur ratusan tahun pula.
Kedua, cari tahu siapa pengelola jasa manajemen investasi itu. “Lihat turn over orangnya,” kata Hario. Ibarat restoran, kokinya harus diketahui siapa dan sebaiknya koki itu tidak berganti-ganti.
Ketiga, perhatikan pertumbuhan setiap produk yang dimiliki manajer investasi. Yang dicari adalah pertumbuhan yang stabil dalam kurun waktu beberapa tahun. “Lihat yang naik turunnya tidak terlalu tajam,” sambungnya. Pastikan mencari yang bisa memberi pertumbuhan secara rutin.