Selasa 09 Apr 2013 15:16 WIB

Benarkah Kulit Putih Berarti Cantik?

Rep: Siwi Tri Puji/ Red: Endah Hapsari
Kulit sehat lebih penting daripada kulit putih
Foto: tescomagazine.com
Kulit sehat lebih penting daripada kulit putih

REPUBLIKA.CO.ID, Alam telah memberi warna kulit menurut daerahnya -- putih untuk Eropa, cafo au lait (kopi susu) untuk Amerika Latin, hitam untuk Afrika, dan cokelat untuk Asia -- namun dalam urusan penampilan, hanya ada dua warna kulit, gelap dan terang. Dan entah siapa yang memulai, muncul sebuah paradigma baru bahwa hanya orang-orang berkulit teranglah yang akan tampil sempurna.

Maka produsen kosmetik pun ramai-ramai membuat 'alat' yang mampu membuat kulit menjadi lebih terang. Mulai dari olesan krim, pemakaian sabun khusus, sampai operasi. Anehnya, produk pemutih umumnya berasal dari Eropa yang justru penduduknya 'rajin' berjemur agar kulitnya terlihat coklat.

Tapi itu tak terlalu menjadi masalah. Buktinya, konsumen -- terutama perempuan muda usia -- tetap memburu produk pemutih untuk meng-up-grade penampilannya. Kebanyakan dari mereka yakin, dengan menggunakan krim pemutih, maka kulit menjadi terang yang artinya menjadi semakin cantik, atraktif, dan tampak lebih indah dipandang.

Kerja pertama pemutih kulit adalah menghancurkan epidermis atau lapisan kulit teratas dari wajah. Bahan seperti merkuri, hydroquinone atau steroid memang terbukti reaktif dan sangat cepat melakukan proses pengangkatan ini.

Menurut DR Listiyani DSKK, penggunaaan pemutih di negara tropis sebetulnya kurang efektif. Menurut pemilik Griya Kesehatan Kulit 'LiS' ini, krim pemutih sebagus apa pun tidak akan mungkin melawan iklim yang obral sinar matahari di kawasan ini. ''Kalau kita di Indonesia, mau putih gampang. Jangan biarkan kulit terpapar matahari. Itu saja,'' ujarnya.

Krim pemutih, menurutnya, efektif dipakai untuk menghilangkan flek-flek hitam akibat terlalu sering terpapar matahari. Justru kalau krim ini bertabrakan dengan sinar matahari, dapat menimbulkan reaksi yang justru kurang menguntungkan kulit. ''Bisa timbul merah-merah atau iritasi,'' ujarnya. Bahkan sialnya, malah bisa membuat kulit semakin hitam.

Jadi, masih ingin berkulit putih?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement