REPUBLIKA.CO.ID, Bau amis terkadang sulit dihilangkan. Tak cuma pada ikan, tapi juga pada daging sapi dan kambing. Daging yang meski telah matang namun tetap berbau sudah tentu membuat santapan menjadi kurang nikmat. Aroma bumbu yang wangi tak mampu membangkitkan selera makan akibat sang bau amis.
Chef The Cuisine Hotel InterContinental Jakarta MidPlaza Wawan Setiawan Baristo mengatakan, masakan yang lezat harus bisa menyajikan aroma baru dari percampuran bahan dan bumbu. “Barulah masakan bisa dikatakan sempurna,” katanya.
Bila masih tercium bau amis dari daging yang diolah, proses memasak belum bisa disebut berhasil. Jika bau amis masih tercium pada masakan, sudah bisa dipastikan terjadi kesalahan. Entah saat proses memasak ataupun memilih bahan pangannya.
Munculnya bau amis pada daging disebabkan beberapa faktor. Daging yang sudah tidak segar rentan mengeluarkan bau tidak sedap. “Usahakan membeli daging yang segar dan langsung dimasak di waktu yang sama,” katanya.
Menyimpan ikan atau daging dalam lemari es juga menyebabkan timbulnya bau amis. Pada ikan beku, tekstur dagingnya juga turut berubah menjadi lebih keras bila dibekukan. Selain itu, usia dari hewan juga menentukan rasa daging dan bau amis yang dikeluarkan.
Untuk jenis ikan, usia ikan yang sudah tua cenderung lebih menyengat baunya daripada yang masih muda. Sebagai contoh, ikan kakap dengan berat 500-600 gram lebih pas daripada yang lebih berat dari itu. Sedangkan, untuk daging, pilihlah bagian yang terbaik, seperti tenderloin atau sirloin. Daging bagian ini lebih nyaman dimasak dan tidak amis.
Untuk menghilangkan bau amis pada ikan dan daging, sebaiknya berilah olesan minyak zaitun sebelum mengolahnya. Cuci bersih daging sebelum diolah, baru balurkan minyak zaitun secara merata. Diamkan beberapa menit, kemudian tambahkan garam serta lada. Ini bertujuan agar baunya bisa tertutupi dengan wanginya lada. Barulah ikan atau daging bisa diolah sesuka hati.