REPUBLIKA.CO.ID, Rumah berantakan memang bikin stres. Namun, untuk membereskannya juga bukan hal mudah. Apalagi jika sering ditunda. Rani Anggraeni, praktisi desain interior, mengatakan untuk menghindari berantakan dan meringankan pekerjaan membereskan rumah, setelah membaca, kembalikan buku, majalah ke rak. Setelah makan, minum langsung dicuci, lalu taruh di rak piring. Mainan anak, masukkan kembali ke kotaknya.
Ia mengingatkan, menunda-nunda berbenah rumah bakal merepotkan diri sendiri. Makanya, lulusan jurusan arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini menganjurkan merapikan rumah dengan cara mencicil.
Pekerjaan bisa dilakukan setiap saat, harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Untuk berbenah harian, standar saja setiap hari rumah harus disapu, mengepel, dan mengelap dari debu. Pekerjaan yang bisa dilakukan hari ini, jangan ditunda besok. Misalkan, malam hari, sempatkan mencuci piring, gelas, membereskan dapur. Bila dibiarkan pagi akan terburu-buru karena dikejar urusan lain.
Meski begitu, ada kiat mudah membereskan rumah agar terlihat rapi dan bersih. Tak hanya tugas membersihkan rumah yang bersifat harian seperti menyapu dan mengepel, Rani juga mengungkap adanya tugas mingguan, bulanan bahkan enam bulanan untuk membuat rumah terlihat kinclong.
Mingguan: Jangan Biarkan Menumpuk
·Bereskan koran dan majalah. Kebiasaan setiap keluarga berbeda, ada yang dua hari koran sudah disingkirkan, tetapi ada juga seminggu baru ditaruh di gudang.
·Jangan biarkan koran dan majalah menumpuk di ruang keluarga atau sudut ruangan. Terlihat berantakan dan memakan banyak tempat. Lebih baik artikel menarik dikliping, sisanya yang sudah dibaca dijual.
Bulanan: Masukkan Kotak File
·Sesi bulanan biasanya direcoki dengan slip rekening tagihan. Semua slip harus dirapikan, selembar saja jatuh di lantai membuat ruangan kotor. Sediakan kotak file khusus.
·Sortir slip rekening yang sudah dibayar, lalu buang, kecuali rekening listrik, telepon, dan air simpan untuk jaga-jaga kalau ada masalah.
Enam Bulanan: Bereskan Pakaian
·Membereskan pakaian sebaiknya dilakukan perenam bulan bagi yang sering membeli pakaian baru. Yang jarang shopping cukup setahun sekali. Kalau tidak dibereskan pakaian menumpuk, hanya menyempitkan lemari saja. Hal yang sama berlaku pada mainan anak.
·Cara menyortir pakaian, mudah saja. Buat tiga tumpukan terdiri atas
1.Pakaian yang tidak terpakai lagi, yaitu baju-baju sudah rusak, kekecilan, tidak tren lagi. Pakaian ini tidak akan kembali ke lemari, disumbangkan ke orang lain.
2.Pakaian ‘ragu-ragu’. Biasanya ada pakaian yang jarang dipakai, tapi dibuang sayang. Atau pakaian yang kancingnya lepas sehingga akan dipakai lagi. Kelompoknya jangan dulu dimasukkan ke lemari, tetapi sortir kembali, barangkali dari pakaian ragu-ragu ada beralih ke kelompok tidak dipakai. Dua atau tiga kali sortir hingga pakaian ragu-ragu tersisa lebih sedikit.
3.Pakaian masih dipakai. Setelah dirapikan masuk ke lemari. Pada kasus mainan anak, mainan yang masih bagus dan sesuai usia anak, masukkan ke dalam wadah khusus, simpan di kamar anak atau gudang. Ketika anak ingin bermain, keluarkan sesuai yang diinginkan anak, setelah selesai, bereskan kembali, lalu masukan ke dalam wadah.