REPUBLIKA.CO.ID, Lalap atau lalapan adalah dua sayuran yang dimakan mentah. Jenis makanan ini merupakan menu khas masyarakat Jawa Barat atau suku sunda. Tapi, kini lalapan bukan hanya monopoli masyarakat Sunda saja. Lalapan sudah menjadi makanan yang tak asing lagi di lidah seluruh Bangsa Indonesia. Dan lalapan tidak hanya dimakan dalam keadaan mentah saja, tapi dimakan dalam keadaan matang. Sayuran sebagai lalap merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat potensial, baik dalam bentuk makro atau mikro mineral. Zat-zat ini sangat diperlukan oleh tubuh untuk membantu proses metabolisme zat-zat gizi yang lain.
Mineral-mineral tersebut antara lain: zat besi, kalsium, fosfor, magnesium, dan seng. Sedangkan vitamin yang terdapat dalam sayuran hijau adalah vitamin A dalam bentuk pro vit A, B6, folasin, pantoneat, dan vit K. Sayur yang berwarna kuning banyak mengandung vitamin A dan vitamin C.
Selain sumber vitamin dan mineral, sayuran juga gudangnya serat makanan. Serat dalam sayuran adalah serat yang larut dalam air. Serat semacam ini berfungsi mempengaruhi absorbsi dalam lambung dan usus. Serat ini dapat mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan absorbsi lemak dan kadar kolesterol. Serat ini juga mampu melapisi mukosa usus sehingga dapat memperlambat absorbsi glukosa. Lantaran hal itu, lalapan sangat baik bagi kalangan yang mempunyai problem gula darah yang meningkat.
Sayuran hampir selalu tambil bersama sahabat karibnya, sambal. Sedang lauk pauk yang biasa mengiringi adalah iakn asin goreng atau lauk gorengan yang lain. Sambal bisa tampil mentah atau matang. Sambal, yang sebagian besar terbuat dari cabe, merupakan sumber vitamin C.